Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa ini kembali perkasa melawan dolar AS.
Menurut pengamatannya, pelonggaran lockdown dan kabar kemajuan penemuan vaksin masih menjadi penggerak penguatan aset-aset berisiko di pasar keuangan.
Sentimen ini, jelasnya, menutupi kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah yang masih meningkat dan ketegangan baru AS dan China.
Sehingga, membuat nilai tukar negara berkembang seperti rupiah terlihat menguat pagi ini terhadap dolar AS.
Ariston melanjutkan, Jepang juga dikabarkan mencabut status darurat corona. Singapura akan melakukan pelonggaran lockdown tahap 2. Inggris melanjutkan rencana pembukaan lockdown yang akan dijalankan di bulan Juni.
Apalagi, terdapat kabar gembira dari perusahaan Bioteknologi AS Novavax mengumumkan kemajuan penemuan vaksin yang saat ini sedang melakukan uji klinis terhadap manusia.
Namun di sisi lain, penyebaran wabah yang masih meningkat tetap masih menjadi kekhawatiran pasar karena vaksin belum ditemukan.
"Rupiah berpotensi turut menguat dengan sentimen positif tersebut. Dengan potensi ke area support Rp 14.600 dan resisten di kisaran Rp 14.800," kata Ariston dalam riset hariannya, Selasa (26/5/2020).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Rabu pekan kemarin (20/5/2020) berada di level Rp 14.710 per dolar AS.
Baca Juga: Atta Halilintar Pusing Rogoh Kocek Miliaran Rupiah Buat Gaji Pegawai
Level itu menguat bila dibanding pergerakan Selasa pekan sebelumnya yang berada di level Rp 14.770 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu pekan kemarin berada di level Rp 14.785 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Selasa pekan sebelumnya yang berada di level Rp 14.823 per dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak