Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat volume produksi pupuk sepanjang semester I 2020 sebesar 6.210.818 ton. Angka ini terdiri dari 4.041.093 ton Urea, 1.484.481 ton NPK, 264.864 ton SP-36, 415.820 ton ZA, dan 4.560 ton ZK.
Total produksi tersebut setara 52 persen dari target Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini yang sebesar 11.949.500 ton.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, angka produksi hingga pertengahan tahun ini tercatat tumbuh 6,92 persen dibandingkan produksi periode yang sama tahun lalu sebesar 5.809.063 ton.
Menurut Aas, pertumbuhan tersebut dikarenakan kondisi pabrik yang dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi, sehingga produksi setiap tahunnya dapat terus meningkat.
Adapun angka produksi ini dikontribusikan oleh lima anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang , PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
"Perseroan juga membukukan pertumbuhan pada produksi produk non pupuk sebesar 8,85 persen. Dimana volume produksi produk non pupuk tercatat sebesar 3.584.117 ton, sementara periode sama tahun lalu volume produksi non pupuk mencapai 3.292.792 ton. Total produksi non pupuk sepanjang semester I 2020 terdiri dari 3.101.177 ton amoniak, 361.662 ton Asam Sulfat dan 121.278 ton Asam Fosfat," ujar Aas dalam keterangannya, Rabu (8/7/2020).
Aas menambahkan, selain produksi yang meningkat, perseroan juga berhasil menekan biaya produksi sehingga dapat lebih efisien di setiap tahunnya. Sebagai contoh, dalam hal efisiensi pemakaian bahan baku, sepanjang tahun 2019 Perseroan mencatatkan realisasi rasio konsumsi gas untuk urea sebesar 27,56 mmbtu/ton, lebih efisien dari rencana yang sebesar 28,28 mmbtu/ton.
Sedangkan, rasio konsumsi gas untuk amoniak sebesar 35,92 mmbtu/ton yang juga lebih efisien dari rencana sebesar 36,05 mmbtu/ton. "Efisiensi ini penting dalam mengurangi beban pemerintah atas subsidi, termasuk untuk peningkatan daya saing produk Pupuk Indonesia Grup," kata Aas.
Aas sendiri memperkirakan efisiensi biaya produksi pada tahun ini akan semakin meningkat. Hal itu dikarenakan Pemerintah telah menetapkan kebijakan penyesuaian harga gas bagi industri pupuk.
Baca Juga: Strategi Produsen Pupuk Pastikan Subsidi Tepat Sasaran
Penurunan harga gas berdampak positif bagi sektor industri, termasuk industri pupuk. Kebijakan tersebut memberi manfaat efisiensi yang cukup signifikan terhadap ongkos produksi, yang pada akhirnya mengurangi beban subsidi Pemerintah untuk komoditas pupuk.
"Dampak kebijakan tersebut cukup signifikan karena komponen biaya gas memiliki porsi mencapai 70 persen dalam struktur biaya produksi," kata Aas.
Terakhir, Aas menegaskan, produksi Pupuk Indonesia diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk sektor tanaman pangan.
Sebagai informasi, kapasitas produksi Pupuk Indonesia sendiri mencapai total 13.952.500 ton per tahun untuk segala jenis pupuk, dengan rincian: 9.362.500 ton Urea, 3.320.000 ton NPK, 500.000 ton SP-36, 750.000 ton ZA dan 20.000 ton ZK. Adapun kapasitas produksi amoniak sebesar 7.160.500 ton per tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Pasar Seni Bermain 2025: Ruang Kolaborasi Seni, Game Lokal, dan Inovasi Industri Kreatif
-
TEI 2025: Punya 7 Sertifikasi, Permen Jahe Produksi Binaan LPEI Ini Berjaya di Amerika
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
-
BRI Salurkan Dana Rp55 Triliun untuk UMKM, Perkuat Likuiditas dan Ekonomi Nasional
-
Ribut-ribut Dana Pemda Ngendon di Bank, Mantu Jokowi Hingga KDM Tunjuk Menkeu Purbaya
-
Usai Dedi Mulyadi, Giliran Bobby Nasution Disentil Menkeu Purbaya
-
BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 500 Mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan Lewat Program Jaminan Sosial
-
Menkeu Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik Tahun Depan: Ekonomi Belum Pulih
-
Kacang Mete Indonesia Sukses Jadi Camilan Penerbangan Internasional
-
Target Inflasi 2,5 Persen, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia