Suara.com - Sandiaga Uno melihat pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat pandemi Covid-19, ditambah banyak bisnis yang lesu dan akhirnya gulung tikar akibat tidak ada pemasukan.
Sandi menegaskan, Covid-19 ini tidak hanya memperburuk bisnis itu sendiri, melainkan beberapa tenaga pekerja harus dirumahkan bahkan ada yang terkena PHK imbas tak adanya pemasukan ketika massa pandemi ini.
Atas kondisi ini, Sandiaga menegaskan ada beberapa strategi agar bisnis tetap tumbuh dan berkembang di era new normal. Pandemi Covid-19 akan mengubah kebiasaan masyarakat kita menjadi lebih baik ke depan.
Menurut Sandi, pada saat pandemi mulai terjadi, mobilitas semua orang menjadi terbatas. Hal itu secara langsung memberi tekanan terhadap perekonomian. Dirinya mengajak masyarakat untuk bangkit kembali dan beradaptasi dengan New Normal.
Oleh sebab itu, Ia mengingatkan untuk merencanakan strategi mutakhir agar bisnis tetap tumbuh dan berkembang di era New Normal.
"Koreksi rencana bisnis, beradaptasi terhadap dampak krisis. Petakan risiko, buat rencana mitigasinya. Jangan lupa untuk memasukkan aspek penghematan dan pertahankan biaya-biaya utama," kata Sandiaga, ditulis Senin (20/7/2020).
Selain merencanakan strategi mutakhir agar bisnis tetap tumbuh, Sandiaga juga meminta agar membuat perencanaan skenario terburuk, sehingga dapat diketahui langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi hal itu.
"Terapkan juga perencanaan dengan skenario terburuk dan tentu alternatif terbaik. Jangan lupa prediksikan dana untuk tiga bulan kedepan," tegasnya.
Dia menuturkan, semua orang harus bersiap karena pada saatnya usaha akan dibuka kembali secara bertahap sektor demi sektor dengan tetap meminimalisasi risiko kesehatan masyarakat, sekaligus memulih kegiatan ekonomi.
Baca Juga: 3 Lembaga Keuangan Dunia Ramalkan Semua Negara Alami Resesi
"Tentukan tingkat risiko kesehatan dari setiap jenis pekerjaan. Tentukan jenis pekerjaan mana yang memiliki pengaruh terbesar pada perekonomian. Petakan risiko kesehatan dan pengaruhnya pada perekonomian," tukasnya.
Sementara itu, Founder KAHMIPreneur dan Komisi XI DPR RI, Kamrussamad menambahkan, pandemi ini membuat ekonomi global berpengaruh sangat signifikan, bahkan skenario terburuknya akan ada penurunan ekonomi secara global sebesar 30 persen. Bahkan pengangguran di seluruh dunia akan meningkat sebanyak 180 juta orang.
“Kita lihat juga di negara tetangga kita ada Singapura dan Thailand. Dua negara ini mengalami minus hingga 0.7 di kuwartal pertama dan bisa mencapai minus 12 pada kwartal kedua, begitu juga dengan Thailand juga mengalami minus di angka 1.8 di kuartal pertama dan minus 10 di kwartal kedua,” tegasnya.
Atas dasar itu, dia meminta Indonesia juga bersiap-siap menghadapi resesi yang dihadirkan oleh bencara non alam ini. Salah satu tanda yang signifikan adalah daya beli masyarakat yang sudah menurun sehingga pemerintah juga harus mempersiapkan segala sesuatunya.
“Pemerintah juga harus mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
KLH: Tambang Emas Afiliasi Astra dan 7 Perusahaan Melanggar, Jalur Hukum Ditempuh
-
Usai Adik Prabowo 'Kempit' Saham IKS, COIN Umumkan Agenda Genting Akhir Tahun!
-
BEI Rilis Aturan Baru, Sikat Praktik Spoofing Bandar Mulai Hari Ini
-
Bupati Aceh Utara Sampaikan Apresiasi atas Bantuan Mentan Amran untuk Korban Banjir Sumatra
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS