Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa ini bisa berpotensi melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, nilai tukar rupiah mungkin akan tertekan karena mendapatkan sentimen negatif dari pernyataan presiden Trump pagi ini bahwa krisis virus Covid-19 masih akan memburuk di AS.
Kekhawatiran virus covid-19 yang terus meningkat di dunia juga masih menjadi penekan aset berisiko termasuk rupiah.
"Rupiah mungkin tertekan ke area resisten Rp 14.850 dengan kisaran support di sekitar Rp 14.650," ujar Ariston dalam riset hariannya, Rabu (22/7/2020).
Namun di sisi lain, tekanan mungkin bisa tertahan dengan Sentimen positif yang datang dari kesepakatan stimulus Uni Eropa senilai 750 miliar euro mengangkat harga aset-aset berisiko termasuk rupiah.
Kesepakatan ini dinilai bisa membantu pemulihan ekonomi. Stimulus juga memberikan likuiditas di pasar keuangan yang mendorong para pelaku pasar berinvestasi di aset berisiko yang menawarkan yield lebih tinggi.
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Selasa kemarin (21/7/2020) berada di level Rp 14.742 per dolar AS. Level itu menguat dibanding pergerakan Senin sebelumnya di level Rp 14.785 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.813 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Senin sebelumnya yang di level Rp 14.835 per dolar AS.
Baca Juga: Pengamat Sebut Pelemahan Mata Uang Tak Hanya Dialami Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026