Suara.com - RELX Technology mengumumkan bahwa program Golden Shield dari perusahaan telah membantu pihak berwenang China mengamankan sekitar 70.000 produk rokok elektrik ilegal di bulan Juni dan Juli 2020. Nilai pasar produk ilegal yang diamankan tersebut diestimasi mencapai 700.000 dolar AS.
Seiring dengan meningkatnya rokok elektronik dan liquid ilegal, RELX meluncurkan Program Golden Shield pada Agustus 2019 lalu untuk bantu mencegah produksi dan penjualan barang-barang tersebut.
Dalam aktivitasnya anggota dari Program Golden Shield RELX bekerja sama dengan sejumlah platform media sosial, e-commerce, Administrasi untuk Industri dan Perdagangan China, serta pihak berwenang dari China untuk mengeliminasi produk rokok elektrik palsu dari pasar.
Sampai saat ini, Program Golden Shield dari RELX telah membantu pihak berwenang dalam 26 kasus yang berhubungan dengan produksi dan penjualan produk rokok elektrik palsu, yang berujung pada penyitaan ratusan ribu perangkat rokok elektrik dan liquid palsu serta barang dagangan lainnya.
Laboratorium RELX telah melaksanakan serangkaian tes kepada perangkat dan pod RELX palsu. Lab tersebut menemukan bahwa pod kompatibel illegal seringkali menggunakan liquid yang inferior, mengandung zat berbahaya seperti toluena pada tingkat yang jauh melebihi standar normal, dan kandungan nikotin tidak sesuai dengan yang diiklankan pada kemasan.
RELX juga menemukan bahwa perangkat RELX palsu yang terukir dengan logo merek mewah, atau perangkat yang disertai merek, juga dijual di berbagai jaringan media sosial seperti Facebook dan Instagram. Perangkat berukir palsu tersebut mirip dengan pod yang kompatibel namun diproduksi di pabrik tanpa sertifikasi.
Produk tersebut tidak hanya merupakan pelanggaran yang serius dari properti intelektual RELX, tetapi juga membahayakan keamanan, karena baterainya tidak diuji dengan benar. Sudah terdapat beberapa kasus dimana baterai dari produk yang berukir telah meledak.
Terkait dengan hal ini, General Manager RELX Indonesia, Jonathan Ng mendorong pelanggan untuk berhati-hati saat membeli perangkat atau pod palsu.
Produk-produk ilegal atau palsu ini sering dijual lebih murah, namun tes dari Laboratorium RELX menemukan tingkat zat beracun yang tinggi pada pod palsu.
Baca Juga: Rokok Elektrik Dilarang Dijual ke Anak di Bawah Usia 18 Tahun
"Ditambah lagi, komponen baterai yang tidak bisa diandalkan membuat perangkat rokok elektrik ilegal lebih rentan terhadap kerusakan dan mudah terbakar. Harga rendah tersebut tentunya tidak sebanding dengan resikonya," ujar Jonathan dalam keterangannya, Kamis (23/7/2020).
Jonathan menambahkan, pelanggan dianjurkan untuk memverifikasi keaslian produk mereka dan melaporkan produk palsu yang mereka temui.
Untuk memastikan keasilan produk, Jonathan menganjurkan konsumen RELX Indonesia untuk selalu membeli produk dari kanal penjualan resmi dan menggunakan pemindai kode QR di ponsel mereka untuk memverifikasi keaslian produk-produk RELX.
"Untuk informasi lebih lanjut mengenai cara mengautentikasi produk-produk RELX, pelanggan bisa mengunjungi tautan resmi RELX," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun