Suara.com - Rokok elektrik, atau yang lebih umum disebut dengan vape, awalnya dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dari rokok biasanya. Tetapi, dampak buruk dari vape dipertanyakan oleh pakar kesehatan setelah menyebabkan kematian.
Sekarang, sebuah laporan khusus baru merinci penyakit paru-paru jenis lain pada seorang gadis berusia 15 tahun yang secara teratur menggunakan vape. Penyakitnya disebut pneumonia nekrotikans.
Dilansir WebMD, pneumonia nekrotikans merupakan komplikasi pneumonia yang tidak biasa. Penyakit ini menghancurkan area jaringan paru-paru, dan dapat terjadi, bahkan ketika, seseorang sudah diobati dengan antibiotik, menurut ulasan sebelumnya di Biomed Central.
"Sangat tidak mungkin bagi orang yang umumnya sehat terkena pneumonia invasif seperti ini tetapi bukan berarti tidak mungkin," jelas Ravi Kalhan, profesor kedokteran di Northwestern Feinberg School of Medicine di Chicago.
Dia mengatakan para ahli tidak mengetahui secara pasti apakah vape menyebabkan penyakit khusus ini, tetapi sebuah penelitian pada hewan menunjukkan adanya gangguan pertahanan kekebalan di paru-paru.
"Gagasan bahwa dalam kasus ini vaping menyebabkan pneumonia berat pada seseorang adalah hipotesis yang masuk akal, tetapi satu kasus tidak membuktikannya," kata Kalhan.
Berdasarkan data sebuah penelitian, bahan aditif yang disebut vitamin E asetat, yang kadang-kadang digunakan dalam vape berisi ganja sintetis, dapat memicu penyakit ini.
Kalhan pun mengatakan, berdasarkan laporan ini yang terbit di jurnal Predriatics, dan banyak kasus cedera paru-paru lainnya, bahwa vaping tidak bagus untuk siapa pun.
"Mengirup apa pun kecuali udara adalah perilaku berisiko. Kami sama sekali tidak tahu apa efek jangka pendek dan jangka panjang dari vaping, dan spekulasi bahwa itu aman (atau lebih aman daripada rokok) hanyalah spekulasi," lanjutnya.
Baca Juga: Tak Cuma Perokok, Pengguna Vape Juga Berisiko Tinggi Kena Corona Covid-19
Pakar telah mencatat lebih dari 2.800 orang di seluruh 50 negara telah dirawat di rumah sakit dengan disfungsi pernapasan terkait dengan penggunaan rokok elektrik baru-baru ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS (CDC). Sebanyak 68 pasien di antaranya meninggal.
Berita Terkait
-
Geger! Narkoba Disulap Jadi Cairan Vape, Jaringan Om Bos Terbongkar Dramatis di Jakarta
-
Di Sidang, Jonathan Frizzy Ngaku Tak Tahu Cairan Vape dari Malaysia Termasuk Obat Keras
-
Tak Hanya Rokok, Peredaran Vape Ilegal Makin Liar, Pelaku Usaha Beri Peringatan Keras ke Pemerintah
-
Disposable Pod VEEV NOW ULTRA: Cari Tahu 5 Perbedaan dan Teknologi Terbarunya di Sini!
-
Vape Jadi Narkoba? BNN Bergerak Usai Singapura Ambil Langkah Ekstrem
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak