Suara.com - Meski pemerintah sudah mulai menerapkan New Normal di tengah masa Pandemi Covid-19 untuk menggeliatkan roda perekonomian, namun kondisi tersebut masih belum dirasakan pada kalangan perhotelan dan restoran di Kota Batam Kepulauan Riau.
Memasuki semester II tahun 2020 ini, misalnya, tingkat hunian (okupansi) hotel di Kota Batam masih berada di bawah angka 10 persen. Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan di masa awal Pandemi Covid-19.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam Mansyur menuturkan, pada awal pandemi tercatat 75 hotel menghentikan operasionalnya pada semester 1 2020 lalu. Saat memasuki semester II 2020, tersisa sekitar lima hotel yang masih belum beroperasi dari total 233 hotel di Batam. Meski begitu, okupansi hunian masih tidak berubah.
"Masih sama seperti sebelumnya, hunian masih di bawah 10 persen, kita masih sekarat," kata Mansyur saat dihubungi pada Senin (27/7/2020) siang.
Mansyur melanjutkan, industri perhotelan yang masih berada di titik terendah ini, memang memancing persoalan lain yang mengancam eksistensi hotel yang ada. Mulai dari pemotongan gaji karyawan hingga 50 persen, aksi mogok karyawan karena menuntut upah yang menjadi naungan mereka selama ini, hingga ancaman operasional hotel yang terpaksa dihentikan akibat sepinya hunian.
Baru baru ini, sejumlah karyawan salah satu hotel di Kota Batam melakukan mogok kerja karena gaji yang mereka terima hanya 50 persen. Itupun dibayarkan bertahap, dua kali.
"Kondisinya memang sedang tidak baik untuk industri perhotelan, apa yang dilakukan pengelola hotel saya pikir itulah yang terbaik. Karayawan kami miminta bersabar karena kondisi pandemi yang tidak mendukung industri perhotelan," kata Mansyur lagi.
Lebih jauh, Mansyur berharap ada dukungan maksimal dari pemerintah untuk mendukung industri perhotelan di Batam. Baik itu melalui dukungan insentif seperti yang dijanjikan sebelumnya, mendorong hadirnya wisman dan ekspatriat untuk mendukung peningkatan hunian hotel dan mendorong percepatan realisasi kegiatan meeting di berbagai daerah (termasuk Batam) di Indonesia.
Industri pariwisata dan manufaktur yang mengalami penurunan akibat Civid-19 diakui Mansyur memberi dampak signifikan terhadap tingkat hunian hotel di Batam. Dimana banyak tamu-tamu yang selama ini mengisi hotel-hotel di Batam adalah ekspatriat yang bekerja di sejumlah kawasan industri di Batam.
Baca Juga: Kasus Positif Covid di Solo Naik, Pemkot Tutup Tempat Umum Hingga Hotel
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Sahat Tambunan menuturkan, kelonggaran syarat keluar masuk orang ke Batam menjadi hal yang harus diperhatikan. Selama ini, keluar masuk orang ke Batam masih terbilang sulit jika dibanding daerah lain.
"Geografis Batam dan Kepri yang terdiri atas daerah kepulauan membuatnya tidak bisa disamakan dengan daerah lain. Tapi memang syaratnya (keluar masuk Batam) harus dipermudah," kata Sahat menjelaskan.
Marketing and Branding Manager Shared Service Harris Hotel Batam Centre Dila Bachimd menjelaskan, pada masa tatanan kehidupan normal baru mulai pertengahan Juni 2020 lalu, tidak ada tidak ada peningkatan signifikan okupansi hotel yang terletak persis di samping Pelabuhan Internasional Batan Centre, Batam tersebut.
"Sampai saat ini hunian kurang lebih 20 persen, dari domestik juga tidak signifikan," kata Dila.
Kontributor : Bobi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Sektor Industri dan Keuangan Dituntut Gerakan Aksi Udara Bersih
-
IHSG Terancam Koreksi, Wall Street Terguncang Imbas Ancaman Trump ke China
-
Harga Emas Naik Tipis Senin Ini: Antam Rp 2.414.000 per Gram, Galeri 24 2,3 Jutaan
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN