Suara.com - Harga minyak melemah karena parlemen Amerika Serikat (AS) menolak adanya paket stimulus senilai 1 triliun dolar AS dan investor khawatir tentang lonjakan kasus virus corona di seluruh dunia.
Mengutip CNBC, Rabu (29/7/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 19 sen, atau 0,4 persen, menjadi 43,22 dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, merosot 56 sen, atau 1,4 persen, menjadi 41,04 dolar AS per barel.
Brent masih berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan bulanan keempat, dan minyak mentah WTI diperkirakan menguat untuk bulan ketiga.
Sebelumnya, Partai Republik merilis proposal bantuan virus corona terbaru yang disepakati dengan Gedung Putih. Paket itu menghadapi pertentangan, tak hanya dari Demokrat, tetapi juga beberapa anggota Partai Republik.
Sementara itu tingkat kepercayaan konsumen AS menyusut pada Juli di tengah melonjaknya infeksi Covid-19 di negara tersebut. Kasus di seluruh dunia meningkat menjadi sekitar 16,57 juta orang.
Selanjutnya, investor menunggu hasil pertemuan panel pengaturan kebijakan Federal Reserve, Selasa dan Rabu. Panel itu diprediksi menegaskan kembali bahwa suku bunga akan tetap mendekati nol untuk tahun-tahun mendatang.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan Amerika Serikat (AS) kembali meluncurkan paket stimulus untuk bisnis dan warganya yang terdampak pandemi virus corona (COVID-19).
Dalam wawancara di program "State of the Union" CNN pada Minggu (26/7/2020), Kudlow mengatakan Partai Republik telah menyelesaikan RUU stimulus baru yang bernilai sekitar 1 triliun dolar AS.
Baca Juga: Jadi Ladang Penambang Liar, Puluhan Sumur Minyak Ilegal di Jambi Ditutup
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group