Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan pentingnya ketaatan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan selama pandemi virus Corona (Covid-19). Tujuannya tak lain ialah demi memutus rantai penularan virus.
Ma'ruf mengatakan pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan dalam menanggulangi Covid-19. Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun juga turut mengeluarkan berbagai fatwa untuk menjadi pedoman umat dari segi aktivitas keagamaan yang diperbolehkan selama pandemi berlangsung.
Akan tetapi, semua hal tersebut bakal sia-sia apabila masyarakat tidak patuh mengikutinya.
"Namun semua itu tidak akan banyak bermanfaat apabila masyarakat tidak mematuhinya," kata Ma'ruf saat berpidato dalam acara Seminar Daring Universitas Al-Azhar, Rabu (5/8/2020).
Dengan begitu Ma'ruf menegaskan salah satu kunci sukses dari penanganan pandemi Covid-19 ialah kepatuhan masyarakat menjalani berbagai aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan baik oleh pemerintah maupun ulama.
"Yang sangat diperlukan adalah sekarang ini kepatuhan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan pemerintah, fatwa MUI, dan arahan para ulama, sehingga masyarakat akhirnya diharapkan bersikap sami'na wato'na," ujarnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf juga menuturkan kalau kebijakan yang diambil pemerintah itu semata-mata untuk menjaga kemaslahatan masyarakat, baik dari segi kesehatan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, Ma'ruf mengajak seluruh elemen masyarakat juga ikut aktif saling mengingatkan terus menerus untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Semoga dengan begitu mata rantai penularan Covid-19 bisa diputus dan pandemi ini segera berakhir," pungkasnya.
Baca Juga: Hakim PN Surabaya Tertular Virus Corona saat Pulang Kampung ke Jawa Barat
Berita Terkait
-
Hakim PN Surabaya Tertular Virus Corona saat Pulang Kampung ke Jawa Barat
-
Rekor Baru, Angka Kematian Covid-19 RI Tertinggi Tercatat di Bengkulu
-
Tak Terapkan Kapasitas 50 Persen, Tiga Kantor di DKI Ditutup Sementara
-
Dibully, Hadi Pranoto Klaim Obat Corona Miliknya Dipesan Ratu Elizabeth
-
Karantina Covid-19, Gangguan Kesehatan Mental Anak di Venezuela Meningkat
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak