Suara.com - Kabar tak mengenakkan datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis angka pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada triwulan II yang minus 5,32 persen pada Rabu (5/8/2020) siang.
Atas kabar tersebut, Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan, hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Indonesia untuk masuk ke jurang resesi ekonomi.
"Indonesia, sebagaimana negara lain, diperkirakan akan mengalami resesi," kata Piter kepada Suara.com, Rabu (5/8/2020).
Menyadur dari laman Forbes, arti dari resesi adalah sebuah penurunan signifikan yang terjadi di dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bisa mencapai bertahun-tahun.
Resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya jumlah pengangguran, menurunnya jumlah penjualan ritel, kontraksi ukuran pendapatan dan manufaktur dalam periode waktu yang panjang.
Resesi dianggap sebagai bagian yang tak terhindarkan dari siklus ekonomi dan bisnis suatu negara.
Lantas bagaimana cara menghadapi resesi dan apa yang harus dilakukan jika terjadi resesi ekonomi? Berikut Suara.com rangkum menyadur dari Forbes.
Sebelum menuju hal-hal yang perlu dipersiapkan, perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang perlu diingat saat terjadi resesi. Pertama, jangan membuang waktu dengan memikirkan rasa takut. Sebaiknya pikirkan jalan keluar agar tetap stabil secara finansial. Hal yang kedua, pastikan untuk memiliki rencana keuangan pribadi dan tetap mematuhinya.
Hal-hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Resesi
Baca Juga: Terancam Resesi, Tapi Masih Ada 14 Perusahaan yang Siap IPO
- Lunasi hutang
Segera lunasi semua hutang apabila memungkinkan. Apabila tidak bisa semua, lunasi sebanyak yang Anda bisa. Utang tersebut di antaranya berupa kartu kredit, pinjaman, hutang medis atau jenis pembiayaan lainnya. Tanggungan utang bisa memperburuk kondisi keuangan saat resesi ataupun saat kehilangan pekerjaan dan nilai investasi yang turun. - Persiapkan dana darurat, uang tunai sangat penting
Dana darurat berbentuk uang tunai penting dipersiapkan guna mencegah masalah keuangan yang kecil berubah menjadi besar. Pentingnya dana darurat akan terasa apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan dan membutuhkan pembayaran yang tidak sedikit. Mulai jual barang yang sudah tidak digunakan, berhenti membeli barang yang tidak dibutuhkan, dan berhenti berlangganan layanan yang tidak digunakan. Alihkan uang tersebut ke dana darurat Anda. - Mulai berinvestasi
Investasi merupakan tabungan jangka panjang. Hal ini perlu dilakukan karena sama pentingnya dengan dana darurat. Apabila dana darurat sudah tidak bisa menutupi kekurangan keuangan, tabungan investasi bisa digunakan. Alih-alih menjual barang-barang saat membutuhkan biaya, baiknya mulai alihkan uang tunai Anda untuk berinvestasi dan menabung dana darurat. - Membangun aset intelektual
Aset ini sangat berguna saat terjadi resesi. Saat Anda memiliki kemampuan yang lebih, baik di bidang yang sedang digeluti saat ini atau yang berbeda, akan sangat menguntungkan diri sendiri kelak. Kemampuan lebih ini bisa didapatkan dari mengikuti kursus, pelatihan atau seminar. - Buat bisnis sampingan
Bisnis sampingan baik online maupun offline bisa membantu Anda untuk mendapat penghasilan tambahan. Saat kehilangan pekerjaan tetap, Anda masih mempunyai pemasukan dari bisnis sampingan tersebut. Kelebihan lainnya, apabila harus menganggur, Anda masih memiliki tabungan tambahan dari bisnis sampingan.
Jadi, jangan membuang waktu untuk merasa takut dengan resesi yang terjadi. Gunakan waktu untuk mencari kemampuan tambahan, mempersiapkan kondisi keuangan yang baik, dan mempersiapkan langkah yang akan diambil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci
-
Kasus Bank Century: Dulu Seret Nama Sri Mulyani, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
-
Tips Pilih Developer Rumah Terbaik 2025, Biar Tidak Menyesal di Kemudian Hari
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta!
-
Ekonom UI Kritik Rencana Suntikan Rp200 T ke Bank: Salah Sasaran, Masalahnya Lemahnya Permintaan
-
Promo Voucher Potongan Rp5.000 Alfamart: Stok Minyak Goreng Aman Sampai Akhir Bulan!
-
Sudah 5 Hari, 7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport