Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian bergerak cepat mengumpulkan seluruh kepala daerah dari 548 daerah provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini diwujudkan dalam Rapat Koordinasi Pencapaian Target Realisasi APBD 2020 dan Sosialisasi Penggunaan Masker, Cuci Tangan, serta Jaga Jarak untuk Perubahan Perilaku Baru Masa Pandemi Covid-19.
Kegiatan yang dilakukan Mendagri ini merupakan respons dari Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019, yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Melalui video conference, Mendagri mengajak Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, dan Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Tri Tito Karnavian, serta Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, untuk memberikan arahan secara langsung berkaitan dengan poin-poin yang ditekankan presiden.
“Ada 2 topik yang akan kita bahas. Pertama, masalah sosialisasi dan diseminasi secara lebih masif protokol kesehatan terkait dengan Covid-19. Kedua, mengenai masalah realisasi anggaran sekaligus juga mengenai percepatan dan dukungan pemerintah pusat,” ujar Tito saat membuka rapat, di SBP Kemendagri, Jakarta, Senin, (10/8/2020).
Pada kesempatan itu, Mendagri minta para kepala daerah untuk benar-benar all out. Keterlibatan pemerintah daerah dalam menanggulangi Covid-19 benar-benar dibutuhkan, karena konsep desentralisasi jelas mendistribusikan kewenangan bagi pemerintah pusat dan daerah.
“Mesin pusat saja bergerak tanpa didukung daerah akan sulit untuk gaspol, demikian juga di daerah. Mesin pusat all out, itu baru 50 persen, maka mesin daerah juga 548 daerah perlu juga all out. Oleh karena itu, perlu ada sinergi dan keserempakan langkah pusat dan daerah,” beber Mendagri.
Sementara itu, Kepala BNPB selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyampaikan perlunya cara-cara baru dalam melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat. Ia berharap, para gubernur, bupati/wali kota bisa mendapatkan strategi yang tepat sesuai kondisi di daerah masing-masing, mulai dari program edukasi, sosalisasi dan mitigasi.
“Memilih orang-orang yang dapat dipatuhi masyarakat. Tidak harus pejabat dari pemerintah pusat, tidak harus kepala daerah yang menjadi ikon. Tapi carilah orang-orang yang secara nonformal mampu memberikan pengaruh yang luar biasa kepada publik, seperti halnya presiden menugaskan Ibu Ketua Umum Tim Penggerak PKK menjadi pelopor,” ujar Doni.
Keterlibatan Tim Penggerak PKK, dinilai Doni sebagai suatu langkah strategis, karena masyarakat Indonesia sangat menghormati keberadaan seorang ibu. Untuk itu, kehadiran Ketua Umum Tim Penggerak PKK dan jajaran di seluruh penjuru Tanah Air diharapkan bisa menjadi bagian yang strategis dalam upaya sosialisasi terkait protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga: Bupati Ilyas Jujur Positif Corona, Kemendagri: Gak Mudah, Butuh Mental Kuat
“Karena sebagian masyarakat kita sangat patuh kepada orang tua, khususnya ibu-ibu mereka,” tandas Doni.
Sehubungan dengan dukungan TP-PKK terhadap strategi nasional dalam penanggulangan dan penurunan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, Ketua Umum TP-PKK, Tri Tito Karnavian telah membentuk gerakan PKK-Gebrak Maker (Gerakan Bersama Memakai Masker) yang sudah siap menjadi mesin penggerak untuk membagikan dan mensosialisasikan protokol kesehatan, dengan jumlah anggota kader yang telah tersebar diseluruh penjuru Tanah Air sekitar 4,5 Juta orang.
Berita Terkait
-
Razia Masker, Puluhan Wisatawan Pantai Jogja Didata
-
Tegakkan Hukum Protokol Kesehatan, Mendagri Kumpulkan Kepala Daerah
-
Bermain Sepatu Roda Sambil Menikmati Instalasi Seni di Moja Museum
-
5 Bulan Buron, Ini Sejumlah Lokasi Persembunyian Eks Plt Bupati Bengkalis
-
Plt Bupati Bengkalis Dibekuk Usai Buron, Syamsuar Ajukan Pengganti ke Tito
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur