Suara.com - Laba bersih PT Astra International Tbk sepanjang semester I 2020 diselamatkan atas penjualan saham PT Bank Permata Tbk sebesar Rp 16,8 triliun, jika tidak ada transaksi ini emiten dengan laba kode saham ASII ini bisa anjlok 44 persen.
"Jika tidak termasuk keuntungan dari transaksi penjualan Permata, maka laba bersih grup akan turun 44 persen menjadi Rp 5,5 triliun," kata Head of Corporate Investor Relations Astra, Tira Ardianti dalam paparan virtualnya, Selasa (25/8/2020).
Tira mengatakan, laba bersih perusahaan pada semester I 2020 sebesar Rp 11,3 triliun naik 16 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,8 triliun.
ASII melaporkan telah menandatangani Akta Pengambilalihan yang memuat penyelesaian transaksi atau closing saham perseroan di Bank Permata kepada Bangkok Bank pada, Rabu (20/5/2020). Penandatanganan Akta itu turut dilakukan juga oleh Standard Chartered Bank.
ASII tercatat memegang kepemilikan 12,49 miliar lembar saham atau 44,56 persen di Bank Permata per 30 April 2020. Sementara itu, Standard Chartered Bank juga mengempit porsi yang sama sebanyak 12,49 miliar atau setara dengan 44,56 persen.
Adapun, total harga penjualan seluruh saham milik ASII di Bank Permata senilai Rp 16,83 triliun atau setara dengan Rp 1.346,97 per lembar. Dengan demikian, perseroan tidak lagi memiliki saham di Bank Permata.
Tira mengatakan, uang sebesar tersebut akan digunakan perseroan untuk memperkuat neraca keuangannya di tengah-tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Apalagi kata Tira, perseroan sudah mendapatkan komitmen pinjaman sebesar Rp 38,6 triliun dari pihak perbankan, yang tentunya juga akan digunakan untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan.
"Kami masih bersyukur meskipun mengalami masa-masa sulit, posisi neraca keuangan grup tetap kuat didukung oleh tersedianya komitmen fasilitas pinjaman sebesar Rp 38,6 triliun," kata Tira.
Baca Juga: Pendapatan Astra Group Anjlok 23 Persen Imbas Lesunya Penjualan Otomotif
Tira menjelaskan, secara umum laba bersih dari semua divisi bisnis Grup Astra lebih rendah pada semester I-2020 dibandingkan dari periode sama tahun lalu, kecuali dari divisi agribisnis.
Divisi otomotif mengalami tekanan paling besar akibat pandemi, terlihat dari kontribusi laba bersih yang signifikan.
"Hingga saat ini bisnis otomotif dan jasa keuangan yang terkait otomotif menyumbang 50 persen dari total laba bersih konsolidasian Astra," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa