Suara.com - Para Menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai banyak yang berbeda soal prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah pagebluk virus Corona atau Covid-19.
Atas situasi ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak, termasuk para menteri untuk kompak dan satu suara dalam menumbuhkan rasa keoptimisan.
"Kunci mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi di kuartal III adalah kompak, bekerja sama, semangat inovasi, dan menjaga optimisme," kata Luhut dalam sebuah webinar, Minggu (30/8/2020).
Dia bilang dalam situasi sesulit apapun, sikap optimisme menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai sebuah target yang ingin dicapai.
"Dalam keadaan yang sangat tertekan kita harus optimis, dan itu saya hadapi dalam perjalanan karir saya. Dalam keadaan yang sulit pun saya tetap optimis, pasti saya dapat solusi untuk menyelesaikan masalah itu," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati punya pandangan lain soal capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun.
Airlangga mengakui lebih optimistis ketimbang koleganya tersebut di Kabinet Indonesia Maju.
Ketum Partai Golkar ini meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun bisa ke arah positif diangkat 0 sampai 0,25 persen.
"Kita melihat sampai di akhir tahun rangenya antara 0-0,25 persen," kata Airlangga dalam acara Kampanye Penggunaan Masker di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu.
Baca Juga: Luhut: Pejabat Jangan Cuma Bicara Saja, Ayo Beli Produk Indonesia
Meski begitu kata dia peluang ekonomi Indonesia masuk jurang resesi tetap ada, makanya kata dia sisa kuartal ke III dan IV akan dimaksimalkan pemerintah untuk lebih menggerakan roda perekonomian, terutama dalam menggairahkan daya beli masyarakat dan investasi.
"Secara teori masuk ke arena resesi kalau pertumbuhan ekonomi 2 kuartal berturut-turut semakin turun. Tapi kalau ada perbaikan dari -5,3% ke angka lebih rendah, itu technically (secara teknis) bukan resesi," katanya.
Jika dilihat dari narasi Airlangga, tentu berbeda dengan Sri Mulyani yang tampak lebih pesimistis terhadap perekonomian nasional sampai akhir tahun ini.
Menkeu melihat berbagai kegiatan ekonomi di bulan Juli mulai menunjukan tren positif. Untuk itu, menjaga momentum tren tersebut sangatlah penting dengan berbagai instrumen kebijakan pemerintah pada saat ini.
“Kita melihat pembalikan arah ekonomi menuju positif masih sangat dini dan masih sangat kaku. Walaupun kegiatan mobilitas masyarakat mulai meningkat dibandingkan bulan April dan Mei, namun mobilitas itu tidak langsung diterjemahkan ke dalam konsumsi maupun investasi," ujar Menkeu dalam acara Squawk Box CNBC Indonesia yang ditulis Minggu.
Menkeu pun berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 mendekati 0%. Meski indikator recovery pada bulan Juli masih dini dan rapuh, Menkeu yakin akselerasi belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) pada bulan Agustus dapat menopang konsumsi dan investasi.
Berita Terkait
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Mendagri: Digitalisasi Bantuan Sosial Dibutuhkan untuk Ketepatan Sasaran Penyaluran
-
Bantahan Keras Jimly untuk Luhut: Bandara IMIP Ancam Kedaulatan, Pintu Masuk TKA Ilegal
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Saham SUPA Keok di Tengah Kinerja Positif Cetak Laba Rp122 Miliar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Update Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK