Suara.com - Pemerintah tengah berupaya mengembangkan kawasan lumbung pangan (food estate) di Kalimantan Tengah. Sebagai tahap awal, pengembangan kawasan food estate ini akan dimulai pada Oktober 2020 di lahan rawa seluas 30.000 hektare.
Menariknya, pemerintah akan melibatkan anak muda usia milenial 28-35 tahun dalam pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Nanti untuk SDMnya akan melibatkan kebanyakan anak-anak muda usia 28-35 tahun untuk menjadi petani. Itu kita rekrut secara sukarela dari masyarakat yang ingin terlibat. Di situ akan dilatih gimana cara bertani dan seterusnya kurang lebih empat bulan pelatihannya," kata Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono dalam konferensi persnya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan (1/9/2020).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan untuk Food Estate ini akan dilakukan di area tanah aluvial, bukan lahan gambut yang direncanakan dengan total luas 165 ribu hektare.
"Adapun dalam proyek tersebut fokus pada pembangunan saluran irigasi, pintu air, jalan usaha tani, serta peningkatan akses jalan dan jembatan menuju kawasan," ujarnya.
Basuki mengatakan, akan ada dua food estate yang akan dibangun pertama food estate untuk tanaman padi yang menjadi leading sector ada Kementan dan food estate untuk tanaman singkong dengan leading sektor Kementerian Pertahanan.
"Untuk tanaman padi dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan-jalan masuknya. Semua akan dikerjakan Oktober ini. Dari 165 ribu Ha, 30 ribu di Belanti dan 2 ribu di Dadahup," ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengusulkan lahan seluas 164 ribu hektare untuk dijadikan kawasan food estate ke pemerintah pusat.
Lahan ini berada di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas. Dari 164 ribu Ha ini 85 ribu ha sudah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan sisanya 79 ribu Ha masih belum.
Baca Juga: Beri Nilai Tambah, Jembatan Gantung PUPR akan Dibangun dengan Lantai Kaca
Berita Terkait
-
Bulan Ini, Pembangunan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana di Palu Selesai
-
Rumah Dihancurkan, Warga Benda Tangerang Tergusur Proyek Jalan Tol Kunciran
-
PUPR Bentuk Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Bidang Perumahan
-
Pertamina dan Pemprov Kalteng Dayagunakan Aset Jalan 60 Km
-
Video Buhing Dicurigai Dibuat dalam Tekanan, Mahfud Suruh Tanya Langsung
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor Terburuk Sejak 2020 Usai Tembus Tertinggi, Ini Penyebabnya
-
Bank Mandiri Salurkan Kredit Mikro ke 654 Ribu Perempuan Pengusaha
-
Solusi Investor "Get Lost", AHY Buka Kantor Fasilitasi Proyek Infrastruktur (IPFO)
-
KPK Ungkap Skema Bisnis Bos Pertamina dengan Riza Chalid: Ada Apa di Singapura?
-
Bank Indonesia Diramal Bakal Turunkan Suku Bunga Jadi 4,5 Persen
-
AHY Ungkap Alasan Bandara Kertajati yang Dibangun Era Jokowi Sepi!
-
Emas Langka di Pasaran! Antam Ungkap Penyebabnya
-
Gagal Bayar Pindar: Lebih dari Sekadar Kredit Macet, KrediOne Ulas Dampaknya
-
Harga Emas Naik Hampir Rp 100 Ribu: Antam Tembus Rp 2.736.000 per Gram di Pegadaian
-
Proyeksi IHSG Hari Ini Jelang Pengumuman BI Rate