Suara.com - Harga minyak mentah dunia kembali melemah karena kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global yang terhenti dan tentang Libya yang siap untuk melanjutkan produksi. Sementara itu, badai yang terjadi di Teluk Meksiko tak mampu mengangkat harga minyak lebih tinggi.
Melansir CNBC, Selasa (15/9/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 22 sen, atau 0,6 persen, menjadi 39,61 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), berkurang 7 sen, atau 0,2 persen, menjadi 37,26 dolar AS per barel.
Kedua kontrak berakhir lebih rendah pekan lalu, jatuh untuk minggu kedua berturut-turut.
"Badai tersebut membuat produksi terhenti di Teluk Meksiko, dan pasar tidak peduli - itu menunjukkan betapa buruk situasinya," kata Bob Yawger, Direktur Mizuho di New York.
Badai Sally menguat di Teluk Meksiko, sebelah barat Florida dan siap menjadi badai kategori 2.
Badai tersebut memaksa perusahaan energi untuk menutup 21,4 persen, atau 395.790 barel per hari (bph), produksi minyak mentah lepas pantai di Teluk Meksiko.
Badai tersebut mengganggu produksi minyak untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan setelah Badai Laura menghantam Kawasan itu.
Biasanya harga minyak menguat ketika produksi dihentikan, tetapi dengan pandemi virus corona semakin parah, kekhawatiran permintaan mengemuka, sementara pasokan global terus meningkat.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Sedikit Menguat di Tengah Melimpahnya Pasokan
Jalan menuju pemulihan permintaan bahan bakar global kemungkinan besar akan sulit, kata beberapa eksekutif industri senior.
"Tingkat infeksi (virus corona) meningkat lagi, ada penguncian lokal yang diterapkan di semakin banyak negara yang menghambat pertumbuhan ekonomi regional dan jumlah pengangguran gagal turun secara signifikan," kata pialang minyak PVM, Tamas Varga.
"Hal ini menyebabkan pertumbuhan permintaan minyak yang suram."
Organisasi Negara Eksportir Minyak mengatakan permintaan minyak dunia akan susut 9,46 juta barel per hari pada tahun ini, penurunan lebih tajam dari ekspektasi dalam laporan sebulan lalu.
Di Libya, komandan Khalifa Haftar berkomitmen untuk mengakhiri blokade fasilitas minyak selama berbulan-bulan, sebuah langkah yang akan menambah lebih banyak pasokan ke pasar.
"Jika produksi Libya segera kembali, kita berbicara tentang 1 juta barel per hari atau lebih, ini akan menjadi tambahan yang signifikan bagi keseimbangan global. Dan pasar memperhitungkannya hari ini," kata Bjornar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak di Rystad Energy.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya