Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berpotensi kembali menurunkan suku bunga dasar kredit, sebagai upaya untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, di Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Haru menjelaskan, penurunan suku bunga dasar kredit diberikan untuk segmen pinjaman ritel dan mikro.
“Untuk pinjaman ritel turun 5 basis poin menjadi 9,75 persen, sedangkan mikro turun 25 basis poin menjadi 16,50 persen. Sementara itu, untuk segmen korporasi dan kredit konsumer tidak mengalami perubahan, dimana seluruhnya masih belum memperhitungkan premi risiko,” urainya.
Ketentuan ini akan berlaku efektif mulai 31 Oktober 2020.
Perseroan sendiri telah menurunkan suku bunga kreditnya secara bertahap sejak pandemi Covid- 19 terjadi di Indonesia pada Maret lalu.
“Dengan adanya penyesuaian suku bunga kredit yang baru, tentu kami harapkan mampu mendorong pemulihan iklim dunia usaha, utamanya para pelaku UMKM yang menjadi core business BRI,” imbuh Haru.
Ke depan, BRI akan terus membuka peluang untuk melakukan penurunan bunga kredit dengan mempertimbangkan besar penurunan biaya dana atas penghimpunan dana masyarakat serta melihat kondisi pasar.
Haru juga menyatakan, dalam kaitannya mendukung program PEN, melalui program restrukturisasi kredit untuk nasabah terdampak Covid-19, perseroan telah menurunkan rate pinjaman antara 2 persen hingga 5 persen.
“Meskipun fokus pada penyelamatan UMKM melalui restrukturisasi kredit, BRI masih mampu mencatat pertumbuhan bisnis yang positif dengan likuiditas yang manageable. Sejalan dengan mulai kembalinya aktivitas ekonomi, restrukturisasi menunjukkan perbaikan dengan tren yang terus melandai dan permintaan kredit pelaku bisnis UMKM mulai meningkat. Selain itu, dengan adanya implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Pemerintah semakin memberikan kepercayaan diri bagi BRI untuk menyalurkan kredit dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian” pungkas Haru.
Baca Juga: Asiamoney : Bank BRI Berada di Garis Depan Pemulihan Ekonomi saat Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!
-
Banyak Negara Dibikin Pusing Soal Ekspansi Layanan QRIS
-
25 Juta UMKM Onboarding ke E-Commerce, Siap Ngegas Pertumbuhan Ekonomi
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
-
Sosok Ken Dwijugiasteadi: Eks Dirjen Pajak Terjerat Dugaan Kasus Tax Amnesty