Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak terima jika dikatakan defisit APBN tahun 2020 sudah sangat tinggi.
Dalam konferensi pers APBN Kita yang dilakukan secara virtual, Senin (19/10/2020) Sri Mulyani menyebut defisit APBN sampai September sudah sebesar 4,16 persen atau setara Rp 682,1 triliun.
"Untuk defisit keseluruhan mencapai Rp 682,1 triliun atau defisitnya di 4,16 persen, ini masih sesuai dengan yang ada di dalam perpres 72/2020," kata Sri Mulyani.
Jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya, defisit terus merangkak naik angkanya. Dimana pada bulan Agustus 2020 defisitnya berada di 3,05 persen.
Sri Mulyani berdalih, realisasi defisit anggaran yang terus melebar ini disebabkan anggaran belanja yang terus meningkat yang dibutuhkan pemerintah untuk penanggulangan pandemi virus corona atau Covid-19.
"Defisit di negara lain belasan dan puluhan persen, kontraksi di kuartal tiganya juga masih minus. Kita berharap Indonesia lebih baik dari peer group-nya," kata dia.
Asal tahu saja dalam Peraturan Presiden (Perpres) 72/2020 pemerintah mangkrak batas aman defisit APBN 2020 menjadi minus 6,34 persen.
Maka dari itu kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, jika dibandingkan dengan negara lain yang sama-sama mengalami tekanan cukup hebat dari Covid-19, seperti halnya Amerika Serikat yang memperkirakan pada tahun ini defisitnya mencapai -18,7 persen, Kanada mencapai -19,9 persen serta China diperkirakan -11,9 persen dan dari negara tetangga Malaysia yang pada akhir 2020 diperkirakan sebesar -6,5 persen dan Filipina sebesar -8,1 persen.
“Kalau Indonesia defisit di 4,16 persen dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III diperkirakan terkontraksi antara 2 hingga 0,6 persen, kita berharap Indonesia jauh lebih baik, sehingga saya minta lihat betul-betul karena ada yang defisitnya belasan persen," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto