Suara.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 terancam babak belur dihajar virus corona atau Covid-19, jika kasus penularan virus yang bermula dari kota Wuhan, China ini terus bertambah banyak.
Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ubaidi Socheh Hamidi dalam sebuah webinar, Selasa (13/10/2020).
"Ada beberapa risiko, terutama pandemi masih tereskalasi," kata Ubai panggilan akrabnya.
Ubai menjelaskan jika wabah ini tidak bisa dikendalikan dan justru semakin banyak orang yang terinfeksi, maka situasi akan semakin menantang buat APBN 2021.
Sehingga kata dia APBN 2021 di desain untuk bisa menghadapi segala ancaman yang ada, termasuk juga ketidakpastian pandemi virus corona ini apakah akan berakhir atau tidak.
"Karena tahun depan, pemerintah akan fokus untuk bisa kembali memulihkan perekonomian," katanya.
"Reformasi lain juga kita dorong di sisi belanja, dilakukan secara disiplin supaya bisa mengolah belanja dengan baik jadi defisit bisa bertahap turun dan 2023 bisa menjadi 3 persen," pungkasnya.
Asal tahu saja, vrus vorona yang datang awal Maret 2020 membuat APBN Tahun Anggaran 2020 babak belur.
Dana untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19 beserta dampak-dampak sebesar Rp 695,2 triliun menyedot lebih kurang 20 persen lebih dari APBN 2020 sebesar Rp 2.540,4 triliun.
Baca Juga: APBN merupakan Instrumen Fiskal untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Pemerintah mengumumkan realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga saat ini, di mana data per 7 Oktober 2020 tercatat di angka Rp 331,94 triliun, atau 47,75 persen dari total pagu Rp 695,2 triliun anggaran PEN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, progres realisasi penyerapan dana PEN terus menunjukan peningkatan yang cukup signifikan, diharapkan hingga akhir tahun nanti serapannya bisa mencapai 100 persen.
"Realisasi program PEN ini diperkirakan mencapai 99-100 persen di akhir tahun 2020,” kata Airlangga dalam konferensi pers yang digelar BNPB secara virtual, Senin (12/10/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Penguatan Rupiah Paling Moncer di Asia
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!
-
Rapat Paripurna Sepakat RUU P2SK Jadi Usulan DPR
-
Setelah Dua Hari Anjlok, Akhirnya IHSG Menghijau Didorong Penguatan Rupiah
-
Profit BUMN Bisa Jadi Modal untuk Investasi di Sektor Energi Terbarukan
-
Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Gagal Beli BBM Pertamina, Patra Niaga: Sudah Lazim
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja