Suara.com - Rencana merger atau penggabungan tiga bank syariah BUMN (BNI Syariah, BRI Syariah dan Mandiri Syariah) telah sampai pada tahap penandatanganan perjanjian penggabungan bersyarat. Berikut ini fakta-fakta terbaru merger bank syariah BUMN yang dirangkum Suara.com.
Adapun penandatanganan perjanjian merger bank syariah BUMN ini dilakukan pada Senin (12/10/2020) lalu. Sejumlah pihak menilai penggabungan bank syariah BUMN ini dapat memberikan dampak yang positif.
Pasalnya, selain memberikan kredit positif, penggabungan ini juga dinilai dapat membuat entitas bank yang digabungkan lebih leluasa dalam melakukan diversifikasi bauran pembiayaan dan sumber pendanaan kedepannya.
Lebih lanjut, pemegang saham tiga bank syariah BUMN juga telah mengumumkan skema merger PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Salah satunya adalah estimasi tanggal efektif merger bank syariah BUMN yang akan dimulai pada 1 Februari 2021 mendatang.
Selain itu, terdapat pula sejumlah fakta merger bank syariah BUMN yang lain dan perlu kalian ketahui. Berikut fakta-fakta merger Bank Syariah BUMN selengkapnya.
1. Nama dan Visi Bank
Bank hasil merger tiga bank syariah BUMN untuk sementara dinamakan sebagai PT Bank BRISyariah Tbk. Kedepannya, nama bank hasil merger ini masih dapat berubah apabila diperlukan.
Bank hasil merger ini juga nantinya akan memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara global dalam waktu lima tahun ke depan.
2. Status dan Kategori Bank
Baca Juga: Tata Kelola yang Baik Kunci Meningkatnya Kinerja Bank Syariah
Bank hasil merger akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BRIS yang mengacu pada entitas PT Bank BRISyariah Tbk. Bank BRIS nantinya akan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti sebesar Rp 20,4 triliun.
3. Ranking Bank
Dengan modal inti yang mencapai angka Rp 20,4 triliun, bank hasil merger tiga bank syariah BUMN akan masuk dalam TOP 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Dengan ini pula, bank hasil merger ini menjadi satu-satunya bank syariah yang masuk ke dalam daftar tersebut. Selain itu, bank hasil merger ini juga akan masuk dalam TOP 10 global bank syariah dari sisi kapitalisasi pasar.
4. Segmen Nasabah
Segmen nasabah bank hasil merger tiga bank syariah BUMN meliputi UMKM, ritel, komersial, wholesale syariah, hingga korporasi. Baik untuk nasabah nasional maupun investor global yang akan membawa bank hasil merger ini menuju era baru perbankan syariah Indonesia dengan turut mewujudkan ekosistem halal dan menyukseskan integrasi keuangan syariah di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ubah Aturan Kompensasi Bantu Arus Kas Pertamina dan PLN
-
Awas! Lebih dari 3.000 Bus Tak Layak Jalan di Momen Libur Nataru
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
-
Emiten Kosmetik MRAT Gaet Restock untuk Digitalisasi Gudang
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI