Suara.com - Sistem keuangan finansial terdesentralisasi atau decentralized finance/DeFi saat ini sedang digandrungi oleh pegiat blockchain di seluruh dunia. Satu lagi, aset kripto baru yang bergerak di DeFi masuk ke Indonesia. Ialah aset kripto Link Eye (LET) listing di Indodax pada Oktober ini.
COO LET Hordi Vitalii mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang potensial di bidang cryptocurrency atau aset kripto. Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan pasar cryptocurrency yang lebih potensial melebihi China.
“LET akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan pijakan di pasar dan akan secara proaktif melakukan aktivitas pemasaran di pasar. LET ingin mendapatkan perhatian yang lebih besar di masyarakat Indonesia dan berharap bisa membangun komunitas yang kuat di Indonesia,” kata Vitalii dalam keterangannya, Selasa (27/10/2020).
Vitalii mengatakan, tercatatnya LET di bursa Indodax menandai langkah pertamanya memasuki pasar Asia dan ekspansi global. Karena Indonesia yang potensial, LET juga meyakini reputasinya akan meningkat setelah masuk ke Indodax.
“Pencantuman Link Eye di Indodax pasti akan menjadi acara yang menarik dan dapat meningkatkan reputasi Link Eye di pasar global,” sebutnya.
Vitalii menjelaskan, LET didirikan pada tahun 2017 dimana tim dari Link Eye dilatarbelakangi tim yang merupakan orang-orang yang kuat di bidang finansial dan blockchain.
Link Eye telah berkomitmen untuk mengeksplorasi data kredit aset digital, dan diharapkan dapat memberi pengguna pinjaman aset digital terdesentralisasi.
Link Eye yang berfokus pada data kredit terdesentralisasi dimana layanan oracle-nya juga dapat memberikan data kredit yang akurat untuk produk DeFi, dan juga berkontribusi pada operasi keamanan produk DeFi.
“Melalui teknologi blockchain dan kontrak pintar, kami ingin menjamin kecerdasan, keamanan, dan kenyamanan aset on-chain pengguna serta menciptakan ekosistem DeFi yang kuat dan beragam,” jelasnya.
Baca Juga: Simpan Aset Kripto di ZipUp Bisa Bikin Untung
Sementara itu, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, bahwa Indonesia adalah pasar potensial pengembangan blockchain dan aset kripto. Tidak heran jika banyak para developer kripto dari seluruh dunia masuk ke Indonesia.
“Indodax adalah jembatan para investor dari seluruh dunia, termasuk dari pengembang blockchain dan aset kripto dalam negeri untuk menyasar pasar Indonesia. Dan Indodax hadir ke masyarakat Indonesia sebagai platform bursa untuk trader yang menyukai mengambil keuntungan dari trading aset crypto,” katanya.
Tidak sedikit aset kripto yang semakin populer, setelah mereka listing di Indodax.
“Karena Indodax memiliki 2,2 juta member dan banyak komunitas. Sehingga, aset kripto yang terdaftar mendapat akses market baru,” katanya.
Oscar Darmawan mengatakan, Indodax menghadirkan berbagai jenis aset kripto yang dapat diperjualbelikan sebagai instrumen investasi.
Selain bitcoin, juga ada token-token dalam negeri dan luar negeri yang juga bisa menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan
-
Menolak Digusur, Pria 42 Tahun Malah Bangun Rumah 10 Lantai
-
IHSG Menguat di Awal Sesi, Saham Apa Saja yang Jadi Primadona?
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September
-
Bank Mandiri Dapat Kucuran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Dipake Buat Apa?
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!