Masa pandemi ini, lanjutnya, membuat para pelaku UMKM harus memutar otak agar bisnis dapat terus bertahan. Masa krisis yang cukup menggerus berbagai sektor menjadikan teknologi digital menjadi salah satu jalan keluar yang sangat bermanfaat bagi pelaku dan bagi konsumen sendiri.
“Kami harus selalu punya perencanaan A, B, C hingga Z untuk menghadapi berbagai masa krisis yang tidak tahu akan terjadi kapan saja, seperti halnya yang terjadi saat ini. COVID-19 membuat pelaku UMKM untuk terus kreatif mengembangkan bisnisnya,” jelasnya.
Dyah Yesnita, pelaku UMKM di bidang fashion, juga memiliki pandangan yang sama. Ia menilai telah terjadi pergeseran perilaku konsumen di era digital yang kian canggih, ditambah kondisi pandemi COVID-19 yang memicu masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
“Semua beralih ke digital. Kita sebagai pelaku usaha jangan sampai tertinggal dan harus adaptif dengan perkembangan zaman, dan menjadikan tantangan pandemi ini sebagai sebuah peluang. Festival #SampoernaUntukUMKM ini semakin membuka cakrawala berpikir untuk terus bergerak maju dan menjadi pelaku usaha yang adaptif sengan segala situasi dan kondisi,” tuturnya.
Ia berharap, pencapaiannya sebagai pemenang di Festival #SampoeraUntukUMKM dapat meningkatkan semangatnya untuk terus berkarya dan mengembangkan bisnis lebih jauh lagi.
“Ini adalah bentuk kemajuan untuk diri saya sendiri, semoga juga menginsipirasi bagi yang lain untuk terus berinovasi menemukan ide-ide baru untuk rencana bisnis ke depan,” tuturnya.
Dalam acara puncak Festival #SampoernaUntukUMKM ini, selain pengumuman dua pemenang utama, para peserta terpilih serta ratusan partisipan lain dari seluruh Indonesia berkesempatan untuk mengikuti bazaar, dan juga kegiatan webinar seputar bisnis dan UMKM secara online melalui saluran Youtube dan Zoom di 15 dan 16 Desember 2020.
“Sampoerna berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan usaha UMKM secara terpadu dan menyeluruh. Tidak hanya secara teori, kami juga mengajak para UMKM binaan untuk secara langsung mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama pelatihan. Tujuannya agar mereka menjadi lebih siap, lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing melalui literasi digital serta pelatihan tepat guna.” tutup Ishak.
Baca Juga: Solusi Pembayaran Nontunai Terlengkap untuk Pelaku UMKM
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025