Suara.com - Banyak pihak yang mempertanyakan terkait belum turunnya suku bunga kredit perbankan yang masih double digit sementara suku bunga acuan BI7DRR sudah sangat rendah di level 3,75 persen.
Lantas apa akar permasalahan ini, kenapa pihak perbankan lelet dalam menurunkan suku bunga kreditnya?
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dalam situasi pandemi ini seharusnya semua pihak bisa berbuat maksimal untuk menentukan arah perekonomian nasional.
"Sektor riil harus bergerak, transmisi kebijakan moneter harus direfleksikan pada sektor riil. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus mendorong pertumbuhan kredit melalui sinergi kebijakan antar anggotanya yaitu LPS, Kemenkeu, BI, dan OJK," kata Purnama dikutip dari akun instagram miliknya, @pyudhisadewa Kamis (24/12/2020).
Menurut dia banyak sekali keluhan yang datang kepada dirinya terkait masalah ini baik pengusaha atau pelaku UMKM.
"Seorang pelaku UMKM bertanya kepada saya mengapa bunga pinjaman bank tidak kunjung turun, ia mengeluhkan beratnya membayar kredit padahal suku bunga acuan sudah turun ke level terendah," ceritanya.
Mendapat pertanyaan tersebut, mantan ekonom ini lantas menjawab bahwa pemerintah terus mendorong pihak perbankan untuk menyesuaikan suku bunga kreditnya dengan berbagai cara.
Seperti halnya menambah likuiditas dalam sistem perekonomian. Dengan semakin besarnya uang yang berputar maka harga uang akan turun sesuai dengan hukum supply demand. Ini sudah dilakukan, namun masih bisa dimaksimalkan lagi.
Selain itu, pemerintah dan BI juga menurunkan imbal hasil obligasi 10 tahun dari sekitar 8 persen menjadi sekitar 6 persen. Hal ini sudah menurunkan suku bunga lainnya di pasar.
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga, Ekonom Memprediksi Turun Pada Kuartal I 2021
Dan yang terakhir adalah dengan cara LPS menurunkan tingkat bunga penjaminan simpanan berjangka di bank umum menjadi 4,5 persen. Diharapkan bunga deposito akan turun, sehingga biaya dana (cost of fund) bisa ikut turun.
"Kami akan memonitor apakah biaya dana yang membuat perbankan belum bisa menurunkan bunga pinjaman mereka (padahal ada ruang untuk turun). Jika ini sudah turun namun bunga kredit masih belum turun, maka ada indikasi bahwa biaya dana bukan penyebab sulitnya bank menurunkan bunganya," paparnya.
"Ada faktor X, faktor ini yang perlu dicermati. Ini akan kami diskusikan di forum KKSK karena bisa mengurangi dampak positif dari kebijakan fiskal dan moneter yang sedang dijalankan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Bye-bye Ganti Aplikasi! Vidio Hadirkan Fitur Belanja di Shopee Sambil Nonton
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum