Suara.com - Bank Indonesia (BI) belum lama ini telah menurunkan suku bunga acuannya BI-7 day Reverse Repo Rate sebanyak 25 bps menjadi 3,75 persen.
Tercatat, sepanjang tahun ini saja, BI telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak 125 bps.
Bahkan bila dihitung sejak Juli 2019, BI telah menurunkan suku bunga acuannya sebanyak 225 bps.
Meski sudah turun ratusan bps, tapi yang disesalkan adalah lamanya perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. Hal inilah yang membuat Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo cukup kesal.
"Perbankan perlu menurunkan suku bunga dan percepat penyaluran kredit. Kita perlu mengatasi asimetri informasi dan persepsi risiko agar penyaluran kredit lebih lancar," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indoensia 2020, secara virtual, Kamis (3/12/2020).
Maka dari itu untuk dapat memperlancar penyaluran kredit, Perry mengajak dunia usaha dan perbankan untuk duduk bersama membicarakan masalah ini.
"Perlu mempertemukan perbankan dan dunia usaha agar memperbaiki asimetri informasi dan persepsi resiko dalam penyaluran kredit," katanya.
Sementara itu kata dia pada tahun depan pertumbuhan kredit diprediksi bisa tumbuh antara 7 persen hingga 9 persen, seiring membaiknya kondisi perekonomian akibat tekanan pandemi virus corona atau Covid-19.
Sebelumnya, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meminta para perbankan tidak mencari untung selisih bunga pinjaman atau Net Interest Margin (NIM) di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 saat ini.
Baca Juga: Suku Bunga Kredit Perbankan Turun Tipis Jadi 9,80 Persen
Pasalnya kata Wimboh saat ini permintaan kredit perbankan mengalami tren penurunan.
"Aneh, kalau dalam kondisi begini, perbankan tidak sharing pain malah naikkan NIM-nya," kata Wimboh dalam acara CEO Networking yang digelar secara virtual, Selasa (24/11/2020).
Wimboh menambahkan, bahwa saat ini suku bunga acuan BI sudah turun, diharapkan juga diikuti oleh industri perbankan.
"Tapi suku bunga kredit bukan masalah utama justru masalah utama bagaimana demand produk-produk yang di-generate oleh korporat tadi bisa bangkit," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Bye-bye Ganti Aplikasi! Vidio Hadirkan Fitur Belanja di Shopee Sambil Nonton
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!