Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat bakal kedatangan calon emiten kakap yang bakal mengincar dana hingga Rp 1,1 triliun.
Dia adalah PT Widodo Makmur Unggas Tbk yang bakal menawarkan harga Initial Public Offering atau IPO berkisar antara Rp 142 sampai Rp 200.
Mereka akan melepas saham sebanyak 5.923.076.900 lembar atau setara 35 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Dengan demikian, calon emiten unggas itu berpeluang meraup dana sebesar Rp 841,07 miliar hingga Rp 1,184 triliun.
Direktur Utama PT Widodo Makmur Ungga Tbk, Ali Mas’adi, mengatakan perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi.
Sisanya yang sebesar 25,7 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan, terutama pembelian bahan baku pada Feedmill dan pembelian Ayam Broiler Komersial Slaughterhouse.
“Dengan dana IPO, kami harap pendapatan tahun 2021 mencapai Rp4,3 triliun. Sedangkan sebelum IPO atau akhir tahun 2020 sebesar Rp1,1 triliun,” kata Ali Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Widodo Makmur Unggas secara virtual, Rabu (6/1/2021).
Sementara itu, Komisaris utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Tumiyana mengatakan, valuasi saham perseroan tergolong murah. Sebab PBV 1,7 kali sedangkan PBV perseroan 1,1 kali.
Adapun berdasarkan Price Earning Ratio (PER) tercatat 12 kali, dibandingkan industri serupa sebesar 24-25 kali.
Saat ini, komposisi kepemilikan saham WMU dimiliki oleh PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) 90 persen, Warsini 5 persen, dan Wahyu Andi Susilo 5 persen.
Di tengah pandemi Covid-19, perseroan tetap optimis dapat melanjutkan torehan kinerja positif.
Pada tahun ini, Perseroan memproyeksikan penjualan meroket naik 436 persen dan laba bersih 259 persen dari tahun lalu.
Perseroan pun fokus pada pengembangan bisnis produksi karkas, apalagi di sepanjang semester pertama tahun lalu produksi karkas tumbuh 22 persen menjadi 16 ribu ton.
"Konsumen kita tersebar di seluruh Indonesia dan kebutuhan protein daging ayam nasional terus meningkat. Jadi kita yakin penjualan tahun ini tumbuh tajam," imbuh Ali Mas'adi.
Sesuai rencana, pernyataan pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan terbit pada tanggal 30 Desember 2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil