Suara.com - Transformasi digital di perusahaan di kala ini sangat diharuskan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, banyak pembatasan yang membuat semua pekerjaan dikerjakan di rumah.
Business Vice President Secure Power Division Schneider Electric, Yana Achmad Haikal mengatakan, agar bisa bertransformasi digital, perusahaan harus memiliki data center.
Membangun data center, jelas dia, yang berkelanjutan dan andal sangat lah penting dalam mengakomodasi permintaan yang terus bertumbuh.
Berdasarkan data internal dari Schneider Electric, konsumsi energi data center diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2040 dimana peningkatan sebagian besar terjadi karena meningkatnya pemanfaatan edge data center.
Diperkirakan terdapat sekitar 7,5 juta micro data center baru yang dibangun hingga tahun 2025 dengan konsumsi energi global mencapai 120 GW hanya untuk fasilitas edge saja dan mencetak jejak karbon antara 450.000 hingga 600.000 ton per tahun.
"Peningkatan konsumsi energi oleh industri data center ini tidak akan luput dari perhatian publik dan pemerintah karena keberlanjutan akan tetap menjadi agenda utama bagi sektor swasta dan publik," ujar Yana dalam konferensi pers secara virtual yang ditulis Jumat (29/1/2021).
Yana menuturkan, dalam melakukan transformasi digital, perusahaan membutuhkan jaringan, sistem, dan proses yang ketersediaannya menjadi sangat kritikal.
Edge computing menjadi sebuah solusi baru dalam mewujudkan transformasi digital yang tangguh, namun juga menghadirkan tantangan baru dimana sistem terdistribusi di berbagai lokasi yang belum tentu memiliki staf TI dengan tuntutan keamanan dunia maya (cybersecurity) dan fisik baru di lingkungan yang tidak dioptimalkan untuk sistem TI.
Menghadapi era edge computing ini, Schneider Electric memperkenalkan beberapa solusi yang dapat menjawab tantangan akan keterbatasan staf TI untuk mengelola edge data center, keamanan, efisiensi dan keberlanjutan yaitu EcoStruxure Micro Data Center, EcoStruxure IT Expert dan Monitoring & Dispatch Services.
Baca Juga: Pasar Data Center Global Diprediksi Tumbuh Sebesar 10 Persen
Seiring dengan percepatan inisiatif transformasi digital, keberlanjutan harus tetap menjadi landasan penting dalam dunia yang berpusat pada digital.
"Sementara dunia bergerak ke arah meningkatkan keunggulan, kita perlu mengingat bahwa upaya mencari solusi berkelanjutan harus sekuat upaya terkoordinasi yang dilakukan untuk mengoptimalkan sistem dan proses," pungkas Yana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Orang Kaya Mulai Demen Investasi Emas Dibandingkan Simpan Uang
-
4 Tips Memilih Tandon Air yang Tepat untuk Rumah Anda, Kenali Masing-Masing Bahan
-
Prabowo Bakal Hadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor, Bunga KPR Tetap 5 Persen
-
Utang Tembus Rp 7.084 Triliun, Bank Indonesia Klaim Bakal Hati-hati
-
Jam Tangan Ini Dijual Rp 7,6 Juta Buat Sindir Tarif Trump, Tertarik Beli?
-
Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
-
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Jadi Rp 2.105.000 per Gram
-
Pemerintah dan Ratusan Pengusaha Bakal Berkumpul Bahas Kebijakan Sektor Perumahan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?