Suara.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan strategi untuk percepatan serapan anggaran dalam hal kegiatan pendorong pemulihan ekonomi masyarakat.
Strategi ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) yang digelar di Bogor, Rabu (27/1/2021).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pandemi membuat tantangan yang tidak pernah ada di dunia ini menjadi sesuatu yang melampaui perang dunia ke-2. Hal ini akan melampaui semua bentuk krisis yang pernah ada, termasuk krisis pangan.
"Kita bahkan tidak tahu dimana sentrumnya, kalau kemarin krisis ekonomi kita tahu sentrumnya ada di mana. Dari mana sebuah proses sekarang ini kita nggak tahu apa hari ini atau besok, oleh karena itu menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah bangsa Indonesia yang 270 juta orang dengan 17.000 pulau lebih," ujar Mentan SYL.
Mentan SYL meminta kepada jajarannya jangan sampai salah dalam menerapkan mekanisasi pertanian. Menurutnya, perannan Ditjen PSP sangat penting dalam mencegah terjadinya krisis pangan.
"Mekanisme mekanisasi dan teknologi menjadi penting, tahun ini dan tidak lagi hanya dengan bantuan-bantuan. Mekanisasinya harus diperbaiki, kan kalau gitu sudah ada BRI, BNI, mandiri, skala ekonomi dan saya percaya pertanian tidak pernah merugi kecuali memang kita salah melakukan cara mekanismenya," tutur Mentan SYL
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menerangkan, strategi lembaganya sebagai salah satu direktorat jenderal yang mempunyai alokasi anggaran besar 30 persen dari total anggaran Kementerian Pertanian, harus bisa menjadi penopang utama terkait dengan dukungan infrastruktur pertanian.
"Kita harus punya strategi dan langkah-langkah yang harus cepat bisa melakukan realisasi kegiatan dan pelaksanaan pelaksanaan fisik di lapangan. Karena kita tahu bahwa sekarang salah satu faktor utama terkait dengan pemulihan ekonomi masyarakat adalah belanja negara," ujar Sarwo Edhy.
Dikatakan Sarwo Edhy, pihaknya harus bisa pastikan kegiatan-kegiatan PSP ini bisa direncanakan, dirancang dari awal supaya proses pelaksanaan kegiatannya tidak menumpuk di akhir tahun.
Baca Juga: Kementan : Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Aman, karena Dikelola dengan Baik
"Untuk itu kita lakukan sinergi kerja sama, pusat dengan daerah agar bisa melakukan jadwal, pelaksanaan yang sudah dilakukan dari awal, proses penentuan Calon Lokasi Calon Petani (CPCL), penyiapan usulan anggaran yang sudah dilakukan melalui proposal yang sudah disusun. CPCL harusnya usaha ada, perangkat administrasi sudah ada, nonteknis sudah kita siapakan sehingga pelaksanaannya bisa dipercepat dan bisa segera untuk bisa mendukung peningkatan produksi," paparnya.
Di sisi lain, Sekretaris Direktorat Jenderal PSP, Gunawan menambahkan, kegiatan PSP ada unsur padat karya, bisa menjadi lapangan pekerjaan, memberikan penghasilan tambahan kepada kelompok tani, dalam kondisi pandemi yang menerpa negara Indonesia.
"Proritas utamanya sudah pasti tata reboisasi irigasi yang mempengaruhi reproduksi. Aspek proritas berikutnya adalah pengembangan food estate suatu kawasan baru untuk menjadi penghasil produksi pertanian. Rambu-rambu sudah pasti, jadwal strategi pelaksanaan harus pasti, pelaksanaan kegiatan harus dengan pedoman teknis, yang pasti disiplin dalam pelaksanaan, perencanaan dan pelaporannya harus dilaporkan dengan baik," tandasnya.
Berita Terkait
-
Mentan Ingatkan Peternak untuk Ikut Asuransi Usaha Ternak Sapi
-
Kementan : Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Aman, karena Dikelola dengan Baik
-
DPR Sesalkan Rencana Pemotongan Anggaran Kementan Tahun Ini
-
Kementan Rehabilitasi RJIT di Kabupaten Barito Timur
-
Dengar Keluhan Petani soal Pupuk, Kementan Siap dengan Strategi Pengamanan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok