Suara.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono tak mengetahui adanya hotel-hotel di ibu kota yang dijual melalui laman daring jual-beli OLX.
Menurut Sutrisno, jual-beli hotel itu merupakan urusan internal, sehingga pemilik hotel tak wajib melapor ke PHRI.
"Kalau di OLX kita tidak tahu ya, itu urusan mereka sendiri dan hubungan dengan hotel langsung. Jadi bisa ditanya ke OLX ada alamat hotel bis dikonfirmasi. Tapi tidak ada kalau hotel mau dijual, terus lapor ke PHRI itu tidak ada, tidak ada kewajiban itu," ujar Sutrisno dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2/2021).
Kendati begitu, Sutrisno mengakui bahwa kondisi keuangan manajemen hotel-hotel di Jakarta sudah kesulitan.
Bahkan, jelas dia, banyak hotel yang terancam tutup dan mengarah untuk dijual.
"Rasio penjualan kamar 15-25 persen dari sisi keuangan. Kalau ditutup sama sekali, kerugian akan lebih parah. Jadi yang namanya operational cost enggak nutup, kalau hotel ditutup. Kalaupun buka untuk meminimalisasi kerugian saja," ucap dia.
Untuk diketahui, sederet hotel di Jakarta dijual secara online melalui OLX. Hotel yang dijual memiliki kelas yang beragam, mulai dari berbintang 3 hingga berbintang 4.
Hotel-hotel ini dijajakan dengan harga yang cukup fantastis beserta deskripsi hotel tersebut.
Berdasarkan pantauan Suara.com disitus jual-beli online OLX, memang banyak hotel yang dijajakan.
Baca Juga: Hal Ini Dikhawatirkan Pengusaha Hotel dan Restoran Jika Jakarta Lockdown
Misalnya, Hotel Le Meridien yang berada di Jalan Sudirman, dijual seharga Rp 2,7 triliun.
Selain itu, terdapat hotel mewah yang berada di Kawasan Mega Kuningan yaitu Hotel Ritz Carlton. Hotel dengan 333 kamar ini dijual seharga Rp 2,5 triliun.
Kemudian, Hotel Aston Priority TB Simatupang juga dijajakan di situs jual-beli online ini. Hotel yang berada di Jakarta Selatan dan memiliki 296 kamar ini dibanderol Rp 1,2 triliun.
Tak hanya hotel mewah, hotel budget juga dijual dalam situs jual-beli online ini, contohnya Hotel Ibis Budget yang berlokasi di Tanah Abang. Hotel yang memiliki 5 lantai ini dilego seharga Rp 85 miliar.
Selanjutnya, Hotel Losari Roxy di Jakarta Pusat yang memiliki 102 Kamar dibanderol seharga Rp 65 miliar.
Berita Terkait
-
Hal Ini Dikhawatirkan Pengusaha Hotel dan Restoran Jika Jakarta Lockdown
-
Pandemi Covid-19 Belum Juga Berakhir, Ratusan Hotel di Jawa Barat Bangkrut
-
Hotel Le Meridien Hingga Ritz Carlton Dijual di OLX, Harganya Fantastis
-
Tiga Minggu PTKM, 50 Hotel dan Restoran di DIY Gulung Tikar
-
Belum Ada Klaster Hotel dan Restoran, PHRI Lampung Jamin Protokol Kesehatan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Peran PU Berubah, Kini Tak Hanya Bangun Proyek Infrastruktur
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi