Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini dibuka menguat, adapun IHSG naik ke level 6.258 setelah pada akhir perdagangan kemarin ditutup di level 6.248.
Melansir data RTI, Selasa (9/3/2021) IHSG di awal pra perdagangan masuk zona hijau dengan kenaikan 10,2 basis poin ke level 6.258 atau menguat 0,16 persen.
Setelah dibuka tepat pukul 09.00 WIB, laju IHSG terus merangkak naik, indeks bergerak naik menuju level 6.261 dengan penguatan 12,5 basis poin atau 0,20 persen.
Sementara itu indeks LQ45 juga ikutan dibuka menguat, pada awal pra perdagangan indeks ini naik 3,1 basis poin atau menguat 0,34 persen menuju level 943.
Pada level itu, IHSG telah ditransaksikan sebanyak 16 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 75 miliar dan volume transaksi mencapai 3,5 ribu kali.
Sebanyak 177 saham menguat, 60 saham melemah dan 159 saham belum ditransaksikan.
Meski dibuka menguat, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan hari ini IHSG berpeluang melemah seiring dengan naiknya imbal hasil obligasi AS atau US Treasury ke level 1,606 persen.
"Kenaikan ini telah berimbas pada penurunan performa indeks di Amrika Serikat," kata Edwin Sebayang dalam analisanya.
Tercatat, indeks Nasdaq ditutup melemah 2,41 persen, sementara S&P 500 turun 0,54 persen. Di sisi lain, indeks Dow Jones ditutup menguat sebesar 0,97 persen.
Baca Juga: Awal Pekan, IHSG Menguat ke Level 6.304
Koreksi pada pasar saham Amerika Serikat juga berimbas pada pasar komoditas. Harga minyak mentah tercatat turun 2,37 persen, yang diikuti oleh penurunan harga emas sebesar 1,08 persen. Selanjutnya, harga batu bara terkoreksi 2,48 persen, sedangkan timah turun 0,17 persen.
"Kombinasi dari turunnya sebagian indeks di Wall Street, kejatuhan komoditas, pelemahan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan naiknya yield obligasi baik di Amerika Serikat dan Indonesia membuat IHSG akan kesulitan menguat dan berpeluang kembali dilanda tekanan jual pada hari ini," paparnya.
Edwin Sebayang memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.201 hingga 6.294 pada perdagangan hari ini dengan saham yang patut dicermati antara lain KRAS, UNTR, JSMR, AALI, JPFA, LSIP, BBTN, MEDC, BNGA, MAPI, CTRA.
Berita Terkait
-
Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham
-
IHSG Sumringah Melojak Didorong BI Rate, Intip Saham yang Cuan Hari Ini
-
Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Didampingi PNM Urus Dokumen Usaha, Ibu Rantiyem Mantap Kembangkan dan Wariskan Usaha Batik
-
Syarat dan Cara Mengikuti Lelang di Pegadaian, Waktunya Berburu Barang Berharga Murah
-
Purbaya soal Pejabat Kemenkeu Diperiksa Kejagung: Itu Masa Lalu, Bukan Sekarang
-
IHSG Menguat Tipis Sore Ini, Apa Saja Saham yang Cuan
-
Ekonom Buka Data Soal Perlunya Kebijakan Moratorium CHT
-
Gunung Semeru Erupsi, Gimana Nasib Jadwal Penerbangan?
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Karier dan Pendidikan Victor Rachmat Hartono: Bos PT Djarum
-
Purbaya Umumkan Defisit APBN Rp 479,7 Triliun per Oktober 2025, Klaim Masih Aman
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak