Suara.com - Ekosistem ekonomi syariah di Indonesia diakui memang masih kalah dibanding negara tertangga, Malaysia. Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku Indonesia terlambat mengembangkan ekonomi syariah.
Bukan hanya ekonomi syariah, perbankan syariah Indonesia juga masih di bawah Malaysia.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengungkapkan, dari sisi pangsa pasar atau market share aset perbankan syariah hanya sebesar 6,51 persen. Sedangkan, perbankan syariah Malaysia sudah mencapai 29 persen.
"Dan jika dibandingkan dengan negara lain di Timur Tengah seperti Kuwait dan Saudi Arabia (market share) yang cukup tinggi," ujar Hery dalam sebuah Webinar, Rabu (17/3/2021).
Herry pun juga mengakui, bahwa penetrasi ekonomi syariah di Indonesia terlambat memulai.
Sehingga, hal tersebut yang menjadi salah satu alasan yang membuat ekonomi syariah sedikit tertinggal.
Ia pun menginginkan, adanya suatu insentif dari pemerintah agar bisa mendorong perbankan syariah lebih masif lagi.
"Misalnya, Malaysia dan Brunei, pemerintah banyak sekali memberikan insentif ataupun benefit kepada keuangan syariah, misalnya dari sisi tarif perpajakan diberi lebih kemudahan dibandinglan perbankan konvensional sehingga perbankan syariah di negara itu bisa tumbuh lebih cepat, lebih baik dibandingkan dengan indonesia," tutur Hery.
Mantan Bos Bank Mandiri ini menambahkan, Indonesia punya potensi yang besar untuk menggarap ekonomi syariah, karena memiliki penduduk muslim yang besar.
Baca Juga: Erick Thohir Akui Ekonomi Syariah Indonesia Masih Kalah dari Malaysia
Bahkan, ia melihat Industri halal bisa berkontribusi pada perekonomian Indonesia sebesar Rp 4.200 trilun.
"Jadi, memberikan peluang kepada keuanagan dan perbankan syariah kedepan karena potensi halal besar sekali dan ini bagaimana upaya kita membangun bisnis model yang optimal untuk menangkap potensi yang besar," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Pertamina Pasok 100.000 Barel BBM untuk SPBU Shell
-
Bitcoin Banyak Dipakai Pembayaran Global, Kalahkan Mastercard dan Visa
-
Purbaya Mau Ubah Skema Distribusi Subsidi, Ini kata ESDM
-
Menkeu Purbaya Pertimbangkan Tambah Anggaran TKD ke Pemda 2026, Ini Syaratnya