Suara.com - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) menyelenggarakan Webinar Telco Technology Update dengan tema "Expanding Business Opportunities and Facing the Challenges in the 5G Era". Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 26 Maret 2021.
Webinar yang mengupas tentang potensi tower provider menuju Era Teknologi 5G tersebut diisi oleh para professional di bidang teknologi komunikasi diantaranya Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo RI Dr. Ir. Ismail, M.T sebagai keynote speaker.
Acara ini juga mengundang pembicara seperti VP Technology Strategy Telkomsel Indra Mardiatna, EGM Planning & Deployment Telkom Indonesia Lukman Hakim Abdul Rauf, dan Marketing Director of Wireless MSSD Huawei Jack Lee Chien Chou.
Berbagai langkah strategis telah dilakukan Mitratel untuk terus memperkuat bisnis menara telekomunikasi. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan value creation bisnis tower dan memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan yang berkualitas.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko (Teddy Hartoko) menyampaikan bahwa Mitratel akan tetap agresif dalam memacu pertumbuhan Perusahaan baik secara organic maupun inorganic serta memacu perbaikan fundamental bisnis dengan peningkatan performansi keuangan dan perbaikan internal proses.
Saat ini Mitratel memiliki lebih dari 22.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ke depan Mitratel akan bertransformasi dari tower business menuju digital infrastructure company dengan salah satu prioritas strategi bisnis yaitu tetap agresif memacu pertumbuhan perusahan dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi menuju era 5G,” kata Teddy Hartoko dalam keterangannya, Jumat (2/4/2021).
Memacu pertumbuhan alat produksi bukan hanya mengenai jumlah tower, namun juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan investasi. Hal ini agar semua strategi dan kebijakan yang dilakukan tetap compliance dengan aturan dan rencana jangka Panjang Perusahaan.
"Mitratel masih akan terus melakukan ekspansi untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya, terlebih menghadapi pengembangan teknologi 5G yang akan segera diimplementasikan di Indonesia. Dengan demikian, harapannya Mitratel sebagai salah satu provider menara telekomunikasi dapat mengambil peranan penting dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas data yang lebih cepat termasuk fiberisasi jaringan pada Menara telekomunikasi,” jelas Teddy lebih lanjut.
Baca Juga: Indosat Kembali Jual 4.200 Menara Telekomunikasi, Raup Rp 10 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Technical View IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, BUMI Masih Layak Dibeli?
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia