Suara.com - Sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang sangat terdampak pandemi Covid-19 menjadi perhatian pemerintah untuk segera dipulihkan. Seperti Bali yang memiliki sumber pendapatan daerah dari sektor pariwisata menjadi salah satu daerah yang merasakan penurunan penerimaan yang drastis.
Pembatasan mobilitas dan kegiatan mengakibatkan okupansi hotel di Bali mengalami penurunan.
“Kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang sangat tajam terutama dari wisatawan mancanegara. Wisatawan domestik belum mengkompensasi karena di Indonesia sendiri juga harus dilakukan langkah disiplin protokol kesehatan. Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan penghasilan dari masyarakat Bali,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara pada Bali Economic and Investment Forum 2021 secara virtual, Kamis (8/4/2021).
Pemerintah mendukung pariwisata daerah melalui transfer ke daerah. Transfer ke daerah mengalami berbagai perubahan desain terutama dari sisi dana desa yang harus dikonversi, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan DAK Non Fisik.
Menkeu menyebut penggunaan DAK Fisik sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 5 Tahun 2019 ditujukan untuk mendukung langkah pemulihan di bidang kepariwisataan, antara lain melalui peningkatan amenitas kawasan dermaga, pembangunan rest area, dan fasilitas pendukung rumah wisata.
Sedangkan DAK non Fisik untuk meningkatkan pelatihan manajemen wisata, pemandu wisata, dan promosi. Dana desa untuk membangun infrastruktur jalan desa, pondok wisata, dan panggung hiburan.
Pemulihan pariwisata yang ada di Bali maupun di seluruh Indonesia merupakan tugas yang membutuhkan kerja sama, sinergi, inovasi, dan koordinasi dengan seluruh pihak yang terkait.
Salah satu program pemulihan ekonomi nasional (PEN) khususnya untuk daerah pariwisata seperti Bali diberikan melalui program pinjaman lunak bagi industri pariwisata.
Selain itu, Kementerian Keuangan melalui Special Mission Vehicle (SMV) memberikan bantuan pinjaman PEN daerah untuk dapat mengakselerasi proses pemulihan ekonominya.
Baca Juga: GeNose C19 Resmi Beroperasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Jumat Besok
“Saya harap Bali tetap memiliki semangat untuk merevitalisasi dan mendiversifikasi ekonominya. Kami berharap seluruh perekonomian di Bali bisa terus dihidupkan dengan kegiatan-kegiatan yang mampu memberikan daya dukung bagi masyarakat dan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Masih Minim Serapan, Diskon Tiket Kapal Feri untuk Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Profil PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS), Siapa Pemilik Sahamnya?
-
Pegiat Fintech Didorong Saling Kerja Sama Demi Sehatkan Ekosistem Keuangan Digital
-
IHSG Berbalik Menguat Selasa Pagi, Apa Saja Saham yang Cuan?
-
Update Harga BBM Terbaru: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP per Desember 2025
-
Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa
-
Daftar Provinsi Pemutihan Pajak Desember 2025, Tunggakan Dihapus!
-
Rencana KBMI 1 Mau Dihapus, OJK: Ekonomi Indonesia Butuh Bank-bank Besar
-
Belarus Siap Tanam Modal di Indonesia, Alat Pertanian Jadi Bidikan
-
Guru Honorer Kemenag Dapat BSU, Hari Ini Terakhir Cek Validasi