Suara.com - Pengamat komunikasi publik Sony Subrata menyebut, penggunaan teknologi internet dan platform media sosial (medsos) sekarang ini bisa menimbulkan masalah yang sangat serius bagi tatanan demokrasi sebuah Negara apabila salah dalam penggunaannya, namun juga bisa memiliki dampak positif jika digunakan dengan sebaik-baiknya.
Buku Tarung Digital, Propaganda Komputasional di Berbagai Negara karangan Anggota Dewan Pers Republik Indonesia Agus Sudibyo, yang mulai diluncurkan pada Kamis (8/4/2021) di Jakarta, telah banyak mengupas tentang liku-liku pemanfaatan ruang digital (dalam hal ini adalah teknologi internet dan media sosial) dalam kegiatan elektoral yang terjadi di negara sahabat seperti Amerika Serikat, Brazil, India, dan Inggris.
“Propaganda komputasional telah menjadi sebuah fenomena global. Propaganda yang membenarkan muslihat, manipulasi, dan penyebaran kebencian itu telah terjadi di berbagai Negara. Oleh karenanya, propaganda komputasional saat ini perlu diwaspadai keberadaannya di Indonesia,” ujar Sony Subrata saat menghadiri acara peluncuran buku Tarung Digital secara virtual, ditulis Jumat (9/4/2021).
Lebih lanjut Sony Subrata juga menilai, saat ini perlu membangun kewaspadaan publik terhadap praktik propaganda komputasional yang lazimnya mengiringi momentum pemilihan umum atau suksesi kepemimpinan.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia bisa lebih berhati-hati terhadap segala rupa informasi yang beredar di ranah digital atau media sosial, serta lebih rasional dan penuh perhitungan dalam menentukan pilihan politik.
“Hal yang tak kalah penting, kita juga mesti berusaha menghindarkan pengguna internet dari keadaan-keadaan yang merugikan atau membahayakan kehidupan bersama maupun pribadi. Maka, faktor kuncinya adalah memahami sejauh mana kita dapat melakukan gerakan literasi untuk mendorong publik ‘mengetahui lebih banyak’ tentang dunia digital,” sambungnya.
Pada akhirnya, Sony Subrata berharap, pemanfaatan ataupun penyalahgunaan platform media sosial seperti Twitter, Facebook, YouTube, Instagram, dan TikTok, perlu menjadi perhatian pemerintah Indonesia dewasa ini agar masyarakat Indonesia bisa terhindar dari jeratan hal-hal negatif saat menggunakan media sosial.
“Walaupun banyak informasi positif yang bisa disebarkan melalui kanal-kanal media sosial tersebut, informasi yang setengah benar, informasi benar yang dicampur dengan yang tidak benar ataupun informasi yang sama sekali tidak benar, juga dengan mudah dan cepat dapat disebarkan melalui kanal-kanal yang sama, maka perlu menjadi Pemerintah Indonesia agar masyarakat Indonesia bisa terhindar dari hal-hal negatif,” tutup Sony.
Baca Juga: Intip Plafon Gegara Parno Suara Cakaran, Publik Ikut Cemas Lihat Videonya
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Urban Sneaker Society 2025 Presented by BRImo: Kolaborasi Gaya Hidup dan Inovasi Digital
- 
            
              UCJ Purwakarta di Atas Angka Nasional, Ketua Dewas Optimistis Bisa Segera Capai 100%
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?
- 
            
              BCA dan PMI Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Kemanusiaan Lewat Aksi Donor Darah
- 
            
              Pertamina NRE Tancap Gas: Produksi Listrik Melonjak 19,2 Persen, Lampaui Target Triwulan III 2025
- 
            
              TelkomGroup Lakukan Topping Off, Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam
- 
            
              Seminar Telkom AI Connect: Perkuat Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri untuk Keunggulan Digital