Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan program bantuan sosial tunai (bansos tunai/BST) hanya sampai April saja. Padahal, sebagian besar masyarakat yang terdampak covid-19 masih membutuhkan BST.
BST merupakan program bantuan tunai senilai Rp 300 ribu yang diberikan kepada masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak covid-19. Dalam proses penyalurannya, Kemensos menggandeng PT Pos Indonesia (Persero).
Mendengar BST cuma sampai April, sebagian besar KPM menyayangkannya. Sebab, mereka masih membutuhkan dana tersebut untuk persiapan puasa hingga Idulfitri nanti.
Selain itu, dana dari BST juga sangat membantu untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Sebab, masih banyak KPM yang masih belum mendapatkan pekerjaan kembali akibat dampak dari pandemi covid-19.
Artini, salah satu KPM asal Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, misalnya. Sebelum pandemi, dia sempat bekerja di salah satu tempat salon kecantikan. Saat ini dia tidak bekerja lagi karena dampak dari pandemi covid-19.
Adanya BST ini menjadi berkah baginya. Sekalipun bantuan Rp 300 ribu dirasa masih kurang, dia tetap mensyukurinya. Terlebih untuk menghidupi anak-anaknya.
"Kalau bisa BST kembali diperpanjang. Setidaknya sampai Lebaran. Semoga pemerintah bisa mengetahui," kata Artini ditulis Jumat (9/4/2021).
Nasib sama juga dialami KPM lainnya, Sri Yanti, satu kelurahan dengan Artini. Dia yang pernah bekerja sebagai tukang cuci di sebuah apartemen, harus kehilangan sumber pendapatannya itu karena dampak dari pandemi covid-19.
Beruntung dia terpilih untuk mendapatkan BST dari Kemensos. Dia masih bisa berkesempatan untuk menghidupkan keluarganya. Oleh sebab itu, dia ingin agar BST kembali diperpanjang. Setidaknya hingga pandemi covid-19 usai.
Baca Juga: TOK! Tahun Ini Masyarakat Bogor Tak Dapat Bansos dari Pemerintah
"Sedih juga (BST tidak diperpanjang). Mudah-mudahan bisa berlanjut. Pemerintah juga harus mengerti keadaan kita, biar kita masih bisa bertahan hingga puasa dan Idulfitri," kata Yanti.
Persoalan Anggaran
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memastikan BST tidak akan diperpanjang lagi setelah April. Menurutnya, pemerintah sudah tidak memiliki anggaran lagi untuk memperpanjang program BST.
"Tidak ada anggarannya untuk itu," kata Risma.
Menurutnya, kasus covid-19 di Indonesia dinilai sudah mulai melandai dengan diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Masyarakat dinilai sudah bisa melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Padahal, anggaran sebetulnya bisa disiapkan. Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Purwanto menjelaskan, pihaknya bisa menyiapkan anggaran selama ada usulan anggaran dari Mensos Risma.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra