Suara.com - Wijaya Karya mengungkapkan biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus membengkak. Padahal, investasi awal pembangunan kereta cepat itu memakan biaya Rp80 triliun.
Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito, mengatakan belum tahu berapa pembengkakan biaya pembangunan.
Saat ini, kata dia, Kereta Cepat Indonesia China tengah menghitung pelebaran biaya tersebut.
"Berapa besar, tentunya kita akan menunggu berapa besar, tapi yang saya dengar memang kurang lebih hampir 20-an persen tapi sedang dihitung," ujar Agung dalam webinar, Rabu (14/4/2021).
Agung juga mengakui, makin bengkaknya biaya pembangunan memberi beban tambahan pada perseroan. Maka dari itu, pihaknya akan mengurangi porsi kepemilikan saham KCIC.
Wijaya Karya memiliki perusahaan konsorsium yaitu Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang memiliki 60 persen atau mayoritas saham di KCIC.
"Itu WIKA kurang lebih 38 persen (saham di PSBI). Jadi, kita sedang melakukan negosiasi dengan pihak China agar porsi Indonesia bisa lebih kecil daripada 60 persen sehingga secara keseluruhan. Nantinya cost of run yang terjadi ini sama sekali tidak akan berpengaruh terhadap apa yang sudah kita setorkan," kata dia.
Dengan berkurangnya porsi saham, kata Agung, biaya pembengkakan akan ditanggung oleh pihak China.
"Harapan kami memang porsi daripada Indonesia ini lebih kecil dari ada yang ada sekarang. Sehingga cost of run yang ada ditanggung oleh pemerintah sana, itu yang sedang kita usahakan," kata dia.
Baca Juga: Padalarang Jadi Stasiun Kereta Cepat, Kang Emil: Bisa Picu Kemacetan
Berita Terkait
-
WIKA Akui Lalai Bayar Surat Utang Triliunan, Nasib Investor di Ujung Tanduk?
-
Berhasil Turunkan Utang Usaha dan Berbunga Rp6,26 Triliun: WIKA Fokus Jalankan Substream Penyehatan
-
Konsorsium Kereta Cepat Bawa Wijaya Karya (WIKA) Melaju ke Jurang Kerugian
-
Kondisi WIKA! Pendapatan Ambles, Rugi Miliar Rupiah, Defisit Menganga
-
Bantal Whoosh Raib Digondol Penumpang, KCIC Gercep Ringkus Pelaku Berkat Rekaman CCTV
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya