- Proyek Jembatan Kaca Bendungan Sukamahi, Puncak, dibangun oleh WIKA dengan panjang total 275 meter, bertujuan dukung pariwisata dan ekonomi.
- Progres pembangunan mencapai 81,3 persen, proyek bernilai Rp 185,06 miliar dari APBN ini diproyeksikan selesai pada Mei 2026.
- Jembatan menggunakan teknologi baru termasuk material diuji di luar negeri dan mampu menahan beban 500 kg per meter persegi.
Suara.com - Pemerintah tengah membangun Jembatan Kaca terpanjang di Indonesia. Proyek itu yaitu, Proyek Jembatan Kaca Bendungan Sukamahi, Puncak.
Proyek ini dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR dengan BBPJN DKI Jakarta–Jawa Barat PPK 5.3 Provinsi Jawa Barat dan dikerjakan ole PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).
Secara Total, panjang jembatan kaca tersebut mencapai 275 meter, tetapi hanya 210 meter yang menggunakan material kaca para pengunjung berpijak. Sisanya di menggunakan Wood Plastic Composite dengan kualitas terbaik.
Pembangunan jembatan kaca ini untuk mendukung pariwisata di area Bendungan Sukamahi dengan pemandangan Gunung Salak dan Pangarango.
Selain itu, jembatan kaca ini juga untuk meningkatkan perekonomian di daerah Sukamahi, Kabupaten Bogor dan sekitaranya.
Progres Pembangunan
Adapun, progres pembangunan jembatan kaca tersebut, pada 81,3 persen. Realisasi ini lebih tinggi 3,9 persen dibandingkan rencana awal dengan target 77,4 persen.
Proyek ini telah dikerjakan oleh sejak tahun 2024 dengan memakan waktu proses pengerjaan mencapai 478 hari kalender yang harusnya selesai 31 Desember 2025. Namun, progres itu mundur yang diproyeksikan selesai pada Mei 2026.
Sedangkan, nilai proyek jembatran kaca ini dianggarkan mencapai Rp 185,06 miliar. Di mana, nilai sepenuhnya dibayarkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca Juga: WIKA Bicara Keuntungan Jika BUMN Karya Jadi Merger
Proyek jembatan kaca yang digadang-gadang akan menjadi jembatan kaca terbesar di Indonesia tersebut memiliki nilai kontrak awal Rp 185,06 miliar dan dibiayai melalui APBN Tahun Anggaran 2022–2025.
Teknologi Baru
Site Manager Operasi WIKA, Ridwan Budi Santoso, pembangunan jembatan kaca ini menggunakan teknologi baru, bahkan belum pernah diterapkan di Indonesia.
Bahkan, beberapa material dilakukan pengujian di luar negeri untuk memastikan kelayakannya.
"Teknologi jembatan kaca ini benar-benar baru di Indonesia, jadi ada penyesuaian dari perencanaan sampai ke pelaksanaan. Untuk materialnya saja, kami sampai melakukan pengujian di Australia untuk memastikan kelayakannya," ujarnya di Bendungan Sukamahi, Puncak, Bogor Rabu (26/11/2025).
Salah satunya, teknologi kabel baja pilin yang dirangkat dari 14 kawat disusun menjadi satu. Teknologi ini merupakan hal yang baru di Indonesia, akan tetapi memang hal yang lazim bagi konstruksi luar negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Upah Magang Nasional Tahap 1 Cair, Airlangga: Alhamdulillah Sudah Dibayar!
-
Prabowo Disebut Lagi Bersih-bersih Konglomerat Hitam Migas, Mau Rebut Kendali Sumber Daya
-
WIKA Bicara Keuntungan Jika BUMN Karya Jadi Merger
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas