Suara.com - Ketua Umum Angkatan Muda Partai Berkarya (AMPB) Fauzan Rachmansyah memberi tanggapan perihal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan kuliner nusantara termasuk Bipang Ambawang.
Menurut Fauzan, promosi kuliner nusantara itu merupakan acara dari Kementerian Perdagangan. Selain itu, ajakan Jokowi untuk membeli kuliner khas daerah itu ditujukan untuk semua masyarakat yang rindu pada kampung halaman.
“Salah presiden dimana? acara ini adalah acara yang digelar oleh Kementerian Perdagangan dalam rangka mempromosikan produk-produk dalam negeri. Presiden hanya ingin perekonomian hidup dimasa libur lebaran," kata Fauzan melalui akun media sosial twiiter, @BungFauzan.
Fauzan meminta kepada semua pihak untuk tidak membesar-besarkan masalah tersebut. Sebab, di momen menjelang Idul Fitri ini kita semua harus menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama.
“Masalah babi aja jangan dibesar-besarkan, karena konteksnya menghidupkan perdagangan dan perekonomian masyarakat dimasa libur lebaran, pada saat rakyat tidak bisa mudik,” imbuhnya ditulis Senin (10/5/2021).
Fauzan melanjutkan, libur lebaran di Indonesia itu tidak hanya milik umat muslim. Tapi seluruh pemeluk agama yang ada di Indonesia berhak menikmati libur Lebaran.
“Libur lebaran dinikmati semua umat, babi haram hanya untuk umat muslim. Tinggal yang mengaku muslim tidak usah pesen babi. Ada gudeg, pempek, bandeng dan siomay. Lagian juga ga mungkin cocok ketupat dengan babi," tuturnya.
Justru, sebagai pengusaha muda, Fauzan menilai ini merupakan justru kecerdasan pemerintah dalam mempromosikan masakan nusantara, yang tujuannya tentu untuk kembali menggeliatkan perekonomian masyarakat.
“Itu justru kecerdasan dari pembuat konsep promosi dan tapi kalau dampaknya tidak baik ya Jokowi tinggal evaluasi. Tapi tidak perlu sampai Jokowi minta maaf, kan sudah diwakilkan oleh Menteri Perdagangan, nanti juga Jokowi memgevaluasi tim nya, kita lihat saja," ujarnya.
Baca Juga: Viral Disebut Jokowi Oleh-oleh Lebaran, Penjelasan Lengkap Bipang Ambawang
Fauzan pun meminta kepada masyarakat untuk tidak memperpanjang dan mempersoalkan masalah ini.
“Jangan karena perkara babi pada ribut, umat muslim fokus ibadah dan menikmati keberkahan 10 malam terakhir Ramadhan saja,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026
-
Mengapa SK PPPK Paruh Waktu Belum Muncul di MyASN? Ini Solusinya
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
PHR Kantongi Sertipikat Tanah 542 Hektare, Amankan Aset Negara demi Ketahanan Energi Nasional
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok