Suara.com - Pemerintah bakal kembali menambah utang baru untuk menutup defisit fiskal pada tahun depan. Dengan adanya tambah utang tersebut, maka akan menambah rasio utang di tahun 2022.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022, pemerintah menargetkan rasio utang terhadap produk domestik bruto mencapai 44,28 persen.
Namun, rasio utang terhadap PDB itu masih di bawah batas yang ditetapkan dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kenaikan rasio utang itu disebabkan perkiraan defisit APBN pada 2022 mencapai 4,51-4,85 persen.
"Defisit akan semakin mengecil pada kisaran 4,51 sampai 4,85 persen PDB. Rasio utang akan terus dikendalikan di kisaran 43,76 sampai 44,28 persen PDB," kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR RI, Kamis (20/5/2021).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memaparkan, defisit secara rinci terbagi dua. Pertama, utang neto yang diperkirakan tumbuh di kisaran 4,8-5,8 persen. Kedua, pembiayaan investasi yang diperkirakan berada di level 0,3-0,95 persen.
Kendati begitu, Sri Mulyani memastikan, kebijakan pembiayaan atau utang akan tetap fleksibel, prudensial, dan inovatif di tahun depan.
Selain itu, juga diimbangi dengan mendorong skema pembiayaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang lebih masif, dan penguatan peran Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Tak hanya itu, kata Sri Mulyani, kebijakan utang itu juga akan ditopang special mission vehicle di bawah Kementerian Keuangan, pendalaman pasar, serta pengendalian utang.
Baca Juga: Terjadi Lagi! Anggota DPR Tidur Pulas saat Rapat Paripurna Ada Sri Mulyani
"Target pembiayaan utang akan dipenuhi secara pragmatis, oportunistik, fleksibel dan prudent dengan melihat peluang dan diversifikasi pasar, diversifikasi instrumen dan sumber pinjaman baik dari pasar keuangan lokal, global, maupun pemanfaatan pinjaman dari lembaga multilateral dan bilateral," kata Sri Mulyani.
Berita Terkait
-
Terjadi Lagi! Anggota DPR Tidur Pulas saat Rapat Paripurna Ada Sri Mulyani
-
Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,8 Persen di RAPBN 2022
-
Wimar Witoelar Meninggal, Sri Mulyani; Dia Orang yang Peduli Indonesia
-
Dua Kali Lebaran Masa Pandemi, Sri Mulyani: Berdampak Besar Secara Mental
-
Alasan Sri Mulyani Ajak Cucu Jalan-jalan di Trotoar Sudirman saat Pandemi
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani