Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Chile, Rodrigo Yanez menyambangi kantor Kementerian Pertanian (Kementan) pada Senin, (7/6/2021). Kedatangan Rodrigo disambut oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbu.
Kedatangan Wamendag Chile dalam rangka memperkuat ekspor-impor komoditas pertanian. Pasalnya, hubungan kerja sama Indonesia-Chile di sektor pertanian akan berakhir pada November 2021 mendatang.
Harvick Hasnul Qolbu menjelaskan, saat ini, Pemerintah Indonesia tengah menjajaki pepanjangan kerja sama perdagangan di sektor pertanian dengan Chile. Dalam pertemuan tersebut, dibahas juga rencana perpanjangan kerja sama tersebut. Rencananya kerja sama itu, akan diperpanjang untuk jangka waktu tiga tahun ke depan.
Menurut Harvick, perpanjangan kerja sama antar keduanya penting. Sebab, Chile merupakan pintu masuk ekspor pertanian Indonesia ke Amerika Latin.
"Chile ini bisa menjadi hub. Chile memainkan peranan penting di Amerika Latin agar ekspor pertanian Indonesia bisa terus berkembang ke Brasil dan negara Amerika Latin lainnya," papar Harvick dalam keterangannya di Jakarta, Senin, (7/6/2021).
Kata Harvick, Pemerintah Chile telah membawa momerandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman perdagangan di bidang pertanian. MoU tersebut rencananya akan segera ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Chile, Rodrigo Yanez.
Harvick memaparkan potensi ekspor yang bisa dilakukan Indonesia dalam kerja sama tersebut. Peluang ekspor buah-buahan khas tropikal seperti nanas, anggur dan produk rempah-rempah menurut Harvick sangat terbuka bisa dilakukan ke Chile.
"Kita berharap ekspor kita ke Chile bisa terus meningkat. Ada banyak potensi yang kita miliki yang bisa diekspor ke Chile," terang Harvick.
Selain pertanian sektor tanaman pangan dan hortikultura, kerja sama itu juga membuka peluang untuk ekspor-impor komoditas peternakan seperti daging sapi, unggas hingga babi.
Baca Juga: Kementan Dorong Produktivitas Pertanian Bangli dengan Bantuan Alsintan
"Hal itu juga sedang kita jajaki dalam kerja sama ini. Jadi ini ekspor-impor dua arah antara Indonesia dan Chile," ujar dia.
Sebagai catatan, neraca perdagangan Indonesia-Chile pada 2020 surplus sekitar USD800 ribu. Adapun total nilai perdagangan sektor pertanian kedua negara di tahun lalu mencapai US$26,9 juta.
Ekspor utama pertanian Indonesia ke Chile antara lain produk kelapa sawit (US$5,3 juta), obat hewan (US$3,4 juta), nanas (US$1,9 juta), kelapa (US$0,9 juta), hingga hasil perkebunan lainnya (US$0,6 juta).
Terlebih, Kementerian Pertanian juga telah mendukung disepakatinya persetujuan kemitraan komprehensif atau Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) pada 14 Desember 2017.
Kemitraan itu diharapkan dapat membuka lebih luas lagi agar produk-produk Indonesia bisa maduk ke pasar Amerika Latin.
Harvick berharap, surplus neraca perdagangan antara Indonesia-Chile bisa lebih meningkat lagi. Secara angka, Harvick menyebutkan total nilai perdagangan kedua negara saat ini memang belum terlalu besar, masih berada di kisaran US$25-26 Juta.
Berita Terkait
-
Mentan SYL Dukung Kebijakan Gubernur NTT Kelola Alsintan dengan Brigade
-
Purwakarta Surplus Domba Gara-gara Dedi Mulyadi
-
Kementan-Kemenkop Gandeng IPB Wujudkan Korporatisasi Sektor Pertanian
-
Gubernur Sumsel Dukung Program Food Estate untuk Stabilitas Pangan
-
Megawati Klaim Penerimaan Pajak Selalu Surplus saat Dirinya Jadi Presiden
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya