Suara.com - Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang mencapai Rp 795,5 triliun pada tahun ini diharapkan dapat betul-betul dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Untuk itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar pengawasan anggaran super jumbo tersebut bisa benar-benar diawasi dengan baik penggunaannya.
"Belanja TKDD yang mendekati Rp 800 triliun itu rakyat mestinya memahami untuk bisa kemudian ikut mengawasi dan ikut memberikan masukan bagi pemerintah daerah bagaimana anggaran itu dibelanjakan," kata Sri Mulyani dalam acara Final Lomba Bedah Data APBD secara virtual, Selasa (8/6/2021).
Asal tahu saja anggaran TKDD setiap tahunnya terus bertambah, tahun ini saja tambahan mencapai Rp 33 triliun, sehingga total anggaran untuk pos ini mencapai Rp 795,5 triliun.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun berharap anggaran tersebut dapat mendorong pemerintah daerah dalam pemulihan ekonomi, pendidikan dan kesehatan dalam rangka mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti mengatakan rata-rata belanja daerah pada April 2021 baru mencapai 12,7 persen.
Sebagian besar anggaran daerah digunakan untuk belanja pegawai, baik melalui gaji maupun honor perjalanan dinas.
"Keprihatinan kita terhadap pola belanja yang ada di daerah sebagaimana kita ketahui sampai dengan bulan April itu rata-rata belanja daerah baru kisarannya sekitar 12,7 persen dari APBD," ucap Astera.
Jika dibandingkan dengan pengelolaan anggaran pemerintah pusat, Astera mengatakan belanjanya jauh lebih besar yakni mencapai 40 persen.
Baca Juga: Berbicara tentang Kepemimpinan Sri Mulyani
"Ini yang saya rasa perlu menjadi perhatian kita," katanya.
Di samping itu yang perlu juga cermati adalah komposisi dari belanja daerah tersebut, dimana kata dia sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai, baik melalui gaji maupun honor perjalanan dinas.
"Kita lihat presentasenya sampai April kemarin walaupun kita tahu mungkin karena adanya THR mungkin proporsinya juga tinggi kalau dilihat dari spending APBD yang sudah direalisasikan tadi sebesar 12,7 persen itu sekitar 58 persen untuk belanja pegawai itu luar biasa tinggi," paparnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar