Suara.com - Menteri Investasi-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut ada alasan di balik target investasi Rp 1.200 Triliun yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tahun 2022.
Menurutnya, target investasi tersebut ditujukan agar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia bisa di atas 5 persen. Karena itu, Bahlil mengemukakan, jika basis pertumbuhan ekonomi yaitu konsumsi tidak bisa kembali naik tinggi.
Sehingga, pemerintah lebih menggenjot dari sisi investasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
"Kalau dalam RPJMN itu (targetnya) Rp 968,4 triliun, tetapi arahan Bapak Presiden kepada kami itu harus mencapai Rp 1.100 triliun sampai Rp 1.200 triliun untuk bisa pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen karena pertumbuhan ekonomi nasional kita itu kontribusinya paling besar itu adalah konsumsi, selebihnya adalah investasi sekitar 30 persen," 57-60 persen," ujar Bahlil dalam rapat kerja dengan komisi VI DPR, Selasa (8/6/2021).
"Namun karena grafik konsumsinya sudah agak stuck bahkan cenderung menurun akibat daya beli maka yang dipompa adalah investasi. jadi investasi kita harus dongkrak. jadi naiknya kurang lebih sekitar 22 sampai 33 persen," tambahya.
Tidak hanya investasi, Bahlil mengemukakan, pada tahun 2022 juga akan meningkatkan tingkat kemudahan berusaha atau Easy of Doing Bussiness (EoDB) di Indonesia. Pihaknya akan berupaya menempatkan Indonesia dari posisi 70 menjadi posisi 50.
Dalam hal ini, Mantan Ketua Hipmi ini juga melaporkan, sejak tahun 2020 kemarin, World Bank belum mengumumkan EoDB.
"Saya pikir jujur saja kita pikir World Bank ini juga sudah baik-baik semua, ternyata masih put and put, ada potensi yang kemudian menjadi penghambat sehingga tidak diumumkan. Jadi cara-cara kita tahun 2010 masih terjadi ternyata disana. oleh karena itu EODB kita kita targetkan di peringkat 40 sampai 50," jelasnya.
Bahlil menambahkan, untuk menjaring investasi lebih banyak lagi, Kementeriannya tengah mengembangkan perizinan investasi yang berbasis Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Baca Juga: Pacu Investasi dan Ekspor, Menperin Perkuat Daya Saing Industri Nasional
"Kemudian fasilitasi relokasi perusahaan asing ke Indonesia, termasuk di dalamnya adalah perusahaan dalam negeri juga. Dan, pembuatan roadmap hilirisasi investasi yang berbasis pada sumber daya alam untuk sektor-sektor hilirisasinya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi