Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merasa resah dan gelisah perihal akses kecepatan program vaksinasi di dalam negeri yang tidak merata.
Pasalnya, jika tidak dilakukan merata, bisa-bisa proses pemulihan ekonomi yang saat ini dilakukan bisa saja terganggu. Apalagi kata dia, tren penularan virus corona atau covid-19 kembali tinggi.
"Akses kecepatan vaksinasi yang tidak merata dalam negara kita perlu kita lakukan strategi, agar vaksinasinya semakin cepat," kata Sri Mulyani Dalam acara Webinar BPK, Selasa (15/6/2021).
Apalagi, kata dia, varian virus covid-19 yang masuk ke Indonesia kini lebih beragam dan karakteristiknya lebih cepat menular.
"Munculnya varian baru yang sudah masuk ke Indonesia, karakternya mudah sekali menular dan tentu ini tidak hanya satu varian ada dari India, Afrika Selatan dan kita akan perlu terus tingkatkan kewaspadaan," ucapnya.
Maka dari itu, dirinya mendorong program vaksinasi agar dilakukan lebih cepat dan merata. Itu supaya target Indonesia mencapai herd immunity bisa segera tercapai akhir tahun ini.
Sebelumnya, data penanganan pandemi virus corona bertambah sebanyak 8.189 per Senin (14/6/2021).
Sementara pasien yang sembuh bertambah 6.143 orang, sedangkan pasien corona meninggal dunia bertambah 237 orang.
Total kasus Corona yang ditemukan di Indonesia sejak Maret hingga hari ini mencapai 1.919.547 kasus.
Baca Juga: Cara Daftar Vaksinasi COVID-19 untuk Warga Bekasi di Stadion Patriot Chandrabaga
Pasien sembuh dari Corona mencapai 1.751.234 orang. Sedangkan total pasien COVID-19 yang meninggal dunia berjumlah 53.116 orang.
Daerah yang melaporkan penambahan kasus baru terbanyak pertama adalah DKI Jakarta dengan 2.722 kasus. Diikuti Jawa Barat dengan 1.532 kasus dan Jawa Tengah 1.400 kasus.
Berita Terkait
-
Cara Daftar Vaksinasi COVID-19 untuk Warga Bekasi di Stadion Patriot Chandrabaga
-
Rocky Gerung Curiga Jokowi Kumpulkan Relawan untuk Berhadapan dengan Megawati
-
Targetkan 12.000 Orang, Sentra Vaksinasi Bagi Penduduk Usia 18+ di DKI Jakarta Diresmikan
-
Duh! Bupati Jembrana Kecewa Pencapaian Vaksinasi Covid-19
-
Layanan Vaksinasi Keliling di Kota Solo, Ini Jadwal dan Lokasinya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!