Suara.com - Mayoritas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) daerah dukung pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII KADIN di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Juni 2021 mendatang.
Ketua Umum Kadin Bengkulu Fery Rizal, mengatakan 25 dari 34 Kadin daerah, mendukung pelaksanaan munas di Kendari.
"Kami mewakili KADIN Provinsi, mewakili dua puluh lima provinsi, mengharapkan untuk menyelenggarakan Munas KADIN di Provinsi Sulawesi Utara, di Kendari," ujar Fery Rizal dalam konferensi pers yang ditulis Jumat (18/6/2021)
Keputusan tersebut menurutnya bukannya tanpa alasan. Kadin Indonesia atau Kadin Pusat sudah memutuskan hal tersebut, dan Presiden RI Joko Widodo sebagai kepala pemerintahan, juga sudah memberikan restunya atas rencana Munas Kadin di Kendari.
Ketua Umum Kadin Banten Mulyadi Jayabaya menjelaskan bahwa sebelumnya munas direncanakan digelar di Bali pada awal bulan Juni. Namun karena sejumlah hal, salah satunya adalah meningkatnya jumlah orang yang terkena Covid-19, maka rencana Munas KADIN di Bali terpaksa dibatalkan.
"Tentunya kami ini para ketua, pengurus KADIN Indonesia, menyetujui untuk pelaksanaan Munas KADIN di Kendari," kaya Mulyadi.
Walaupun di Kendari penyebaran Covid-19 relatif rendah, menurut Mulyadi, acara Munas Kadin di kendari tetap akan dilakukan dengan mengkedepankan protokol kesehatan. Kata dia, di munas-munas sebelumnya, peserta yang datang bisa mencapai 2000-3000 orang.
Di Munas Kadin Kendari, rencananya jumlah pesertanya ajan dibatasi. Munas akan digelar secara hybrid, di mana peserta bisa hadir secara online dan offline.
"Kalau tidak ada Covid, pesertanya bisa dua ribu hingga tiga ribu orang. Saat ini maksimal tiga ratus orang," jelasnya.
Baca Juga: Arsjad Rasjid Sebut Negara Butuh Pengusaha UMKM Bukan Tentara
Pada Munas Kadin sebelumnya, setiap Kadin daerah akan mengirim lima orang perwakilan. Pada Munas Kadin di Kendari, rencananya setiap daerah hanya akan mengirim tiga orang perwakilan. Jumlah perwakilan dari asosiasi yang mencapai lebih dari seratus orang, juga akan dibatasi menjadi 30 orang saja.
Mulyadi mengakui bahwa masih ada yang menginginkan munas tidak digelar di Kendari. Ia menganggap perbedaan pendapat itu sebagai bagian dari demokrasi. Namun menurutnya keadaan saat ini, mengharuskan munas digelar di Kendari pada 30 Juni.
"Tentunya perbedaan pendapat itu biasa. Tiba-tiba saja ada yang mengusulkan pindah," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport
-
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
-
Revitalisasi Terminal 1C Rampung, Kapasitas Bandara Soetta Bertambah 96 Juta Orang
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
8 Ide Usaha Modal Rp 500 Ribu Paling Kreatif untuk Pemula dan Pelajar
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
Asabri Perluas Layanan Klaim Dana Pensiun Jadi 1.900 Titik
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang