Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan pupuk dan alsintan untuk masyarakat di Bali. Serah terima bantaun dilakukan di Pura Erjeruk, Gianyar, Bali pada Sabtu, (19/6/2021).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bantuan pupuk dan alsintan untuk memperkuat perekonomian masyarakat Bali akibat pandemi Covid-19. Dengan kata lain, SYL mendorong agar masyarakat Bali bisa meningkatkan hasil pertaniannya sebagai solusi atas lesunya sektor pariwisata.
"Pariwisata memang sebagai menjadi sektor yang diperlukan untuk memperkuat ekonomi masyarakat. Namun, yang membuat sejahtera, damai dan teratur rakyat jika pertaniannya juga berjalan dengan baik karena semuanya perlu pangan yang juga berkualitas," ujar SYL dalam keterangannya pada Minggu, (20/6/2021).
Kata SYL, Bali adalah salah satu daerah yang sangat potensial untuk mengembangkan sektor pertanian.
Bali memang menjanjikan, semuanya mendukung di sini. Cuaca dan airnya semua berpihak pada Bali. Jadi itu yang harus kita sama-sama jaga dan harus lebih meningkat dari sebelumnya," ucapnya.
Pupuk yang diberikan Kementan adalah pupuk hayati cair.
“Pupuk hayati cair ini kita sudah kita berikan secara simbolis tadi gunanya agar tidak hanya satu kali panen, kalau yang kemarin sudah lima ton sekarang harusnya akan jadi tujuh ton agar benar-benar berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," kata SYL.
SYL meyakini, keberhasilan program Kementan merupakan hasil kerja keras para pemerintah daerah.
“Karena pertanian yang baik, pasti membuat daerah tumbuh. Saya tunggu Pak Wagub dan Bupati laporkan peningkatan pertanian Bali. Kita siapkan hasil olahan pertanian Bali ke setiap daerah wisata disini, hotel-hotel dan seterusnya juga kita buka potensi ekspor hasil pertanian," lugas SYL.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Buat Sayembara Tangkap Tikus, Per Ekor Dibayar Rp 5 Ribu
Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil menambahkan, pupuk, benih dan alsintan merupakan stimulus untuk mendongkrak produktivitas pertanian.
Dengan pupuk yang berimbang, Ali yakin budidaya pertanian akan berjalan dengan baik. Di sisi lain, dengan penggunaan pupuk yang tepat maka Indeks Pertanaman (IP) juga akan meningkat.
"Hal ini sejalan dengan prinsip kami di Kementan dalam hal pupuk yakni 6T atau yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu," ujar Ali.
Di sisi lain, Ali menegaskan, saat ini, sektor pertanian telah memasuki era 4.0 yang ditandai dengan penggunaan inovasi teknologi dan mekanisasi.
"Salah satunya dengan memanfaatkan alsintan yang menjadi ciri pertanian maju, mandiri dan modern. Alsintan terbukti meningkatkan IP dan produktivitas pertanian, yang pada akhirnya meningkatkan taraf kesejahteraan petani," kata Ali.
Tak hanya itu, alsintan juga mampu menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan petani dan menghemat waktu mereka mulai sejak penggarapan lahan hingga panen raya.
"Penggunaan alsintan menghemat biaya yang harus dikeluarkan petani dibanding dengan pengolahan lahan secara tradisional. Di sisi lain, ketepatan waktu tanam terjamin dengan penggunaan alsintan, karena prosesnya yang cepat dan tak memakan waktu lama," tutur Ali.
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Gubenur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga menyambut baik arahan SYL.
“Terimakasih kepada bapak menteri telah memberikan kepercayaan ini pada Bali. Dan tentu ini benar-benar sesuai dengan visi pembangunan Bapak Gubernur yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Kami juga berkomitmen sebagai penghasil pertanian organik, jadi pupuk cair hayati, benih dan alsintan ini akan sangat berguna bagi masyarakat Bali," tutupnya.
Berita Terkait
-
Petani Tapsel Mulai Budidaya Talas Beneng Kualitas Ekspor
-
Kekeringan Mengancam, Mentan Ingatkan Petani Asuransikan Lahannya lewat AUTP
-
Penggunaan Jaring Penghalau Hama Burung pada Tanaman Padi
-
Dugaan Kriminalisasi Petani, Kapolres Kampar Dilaporkan ke Propam Polri
-
Produktivitas Petani Indramayu Meningkat Berkat Irigasi Pipa yang Dibangun Kementan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok