Suara.com - Manfaat program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil dirasakan oleh para petani. Salah satunya adalah oleh para petani di Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra). Para petani di sana menyebut, program RJIT berhasil menstabilkan masa tanam mereka.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, air merupakan kebutuhan dasar sektor pertanian. Maka dari itu, manajemen air menjadi hal yang sangat penting.
"Program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dari Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air," kata SYL dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, (22/6/2021).
Hal senada diuraikan oleh Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil. Kata Ali Jamil, air perlu di tata dengan baik di sektor pertanian.
"Misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali masa panen raya," terang Ali Jamil.
Kata Ali Jamil, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.
“Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu. Di sinilah pentingnya water management,” terang Ali Jamil
Adapun, Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan, Rahmanto menejelaskan, program RJIT di Butur diperuntukkan bagi Kelompok Tani Sumber Tani Jaya di Desa Waode Angkalo, Kecamatan Bonegunu dengan target seluas 80 hektar.
"Saluran irigasi dengan target luas layanan irigasi 80 Ha dengan dimensi saluran tersier sepanjang 200 meter, lebar 80 sentimeter dan ketinggian dari dasar saluran 40 sentimeter," tutupnya.
Baca Juga: DPR Sebut Agriculture War Room di Kementan Keren!
Berita Terkait
-
Pemasok Telur Hingga Perusahaan Ritel Terkemuka Dilaporkan ke Kementan
-
Hari Arsip ke-50, Kementan Raih Kategori Sangat Memuaskan dari ANRI
-
DPR Dukung Kementan Perkuat Teknologi dan Mekanisasi Pertanian
-
Optimasi Lahan Rawa Tingkatkan Indeks Pertanaman Petani Indragiri Hulu Riau
-
Bertemu Wamendag Chile, Kementan Bahas Rencana Perpanjangan Kerja Sama di Sektor Pertanian
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun