Suara.com - Pandemi Covid-19 mengungkapkan fakta bahwa banyak hal yang harus dibenahi di sektor kesehatan Indonesia. Salah satunya masih tingginya impor bahan baku obat yang mencapai 95 persen dan alat kesehatan sebesar 94 persen, serta minimnya tenaga ahli di bidang kesehatan.
Indonesia harus bisa bangkit dari pandemi Covid-19 melalui sinergi melahirkan inovasi untuk bangsa, agar sektor kesehatan dapat berdaulat untuk kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, Indonesia memerlukan saintis-saintis yang kompeten dan mampu mengupayakan terobosan.
Dexa Group sebagai perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, Dexa Award Science Scholarship, menjadi komitmen Dexa Group untuk mencetak saintis di sektor kesehatan.
“Riset dan inovasi kesehatan harus ditopang dengan sumber daya manusia yang kuat dan kompeten karenanya BPOM sangat mendukung dan menyambut baik program Dexa Award Science Scholarship yang difokuskan pada pendidikan dan penelitian di kesehatan termasuk obat dan juga obat herbal,” kata Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito ditulis Jumat (2/7/2021).
Menurut Penny, komitmen Dexa Group menggelar beasiswa S2 dan penelitian ini, berarti berkontribusi memperkuat sinergi pentahelix dalam penelitian dan pengembangan industri farmasi Indonesia antara lembaga pendidikan, penelitian, industri farmasi yang melakukan hilirisasi penelitian, pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, serta masyarakat sebagai konsumen produk akhir, serta media yang selalu mendukung komunikasi dan edukasi kepada masyarakat secara umum.
Sementara itu Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno menyampaikan bahwa dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang inovatif, Dexa Group juga hadir dengan menyediakan program Dexa Award Science Scholarship atau DASS.
“Program ini diarahkan untuk mencetak kader-kader ilmuwan Indonesia di masa depan yang mampu menggerakkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan menghasilkan produk dalam bidang farmasi dan kesehatan. Di tahun penyelenggaraan yang ke-4, DASS berhasil menarik minat ribuan generasi muda Indonesia yang ingin berkontribusi dan memajukan bangsanya,” kata Ferry Soetikno.
Ferry kemudian menuturkan riset dan inovasi yang terus dilakukan Dexa Group melalui Dexa Laboratories Biomolecular Sciences (DLBS) untuk menghasilkan bahan baku obat dari bahan alam Indonesia yang selanjutnya dikembangkan menjadi obat-obatan dari bahan alam Indonesia pada kategori Obat Herbal Terstandar (OHT), bahkan Fitofarmaka yang kini disebut sebagai Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).
Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk membangun kemandirian bangsa di dalam menyediakan bahan baku obat produksi dalam negeri.
Baca Juga: Akademisi Kesehatan Amerika Beri Tips Obati Covid-19 di Rumah, Jangan Pakai Ivermectin
Selama 52 tahun perjalanan Dexa Group, berbagai upaya penelitian dan pengembangan obat jadi telah dilakukan sesuai kebutuhan pasien. Dexa Group juga terlibat secara aktif menghadirkan berbagai macam obat-obatan bagi penderita COVID-19 seperti Chloroquine, Hydroxychloroquine, dan Azithromycin, serta memastikan sistem distribusi yang dapat menjangkau setiap pasien.
“Begitu banyak peluang dan tantangan yang terbentang di hadapan kita semua. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada setiap peserta DASS 2021. Saya sampaikan ucapan selamat kepada para finalis dan juga terutama para pemenang, tetaplah bersemangat dan berusaha lebih giat lagi untuk menghasilkan karya-karya gemilang di masa depan,” pungkas Ferry.
Sebanyak 1.197 saintis muda mendaftar untuk mendapatkan beasiswa DASS 2021. Proposal penelitian hingga babak penjurian diseleksi ketat oleh saintis-saintis terbaik Indonesia yakni Direktur Pengembangan Bisnis dan Saintifik PT Dexa Medica Dr Raymond Tjandrawinata selaku Ketua Dewan Juri, Guru Besar Farmasi Institut Teknologi Bandung Prof. Dr. Apt. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc.Eng., Apt, Guru Besar Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., Guru Besar Farmasi
Universitas Sanata Dharma Prof. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt., dan Guru Besar Farmasi Universitas Indonesia Prof. Dr. Arry Yanuar, M.Si., Apt.
Setelah proses penjurian, terpilih 3 pemenang yang mendapatkan beasiswa pendidikan S2 dan juga penelitian. Pemenang program beasiswa DASS 2021 adalah Jenifer Kiem Aviani alumni Institut Teknologi Bandung, Ni Putu Eka Krisnayanti alumni dari Universitas Udayana, dan Ahmad Ikhsanudin alumni dari Universitas Lampung.
Dalam acara tersebut, Dexa Group juga menyediakan donasi 25.000 kapsul obat obatan yang bermanfaat untuk menjaga imunitas masyarakat terdampak Covid-19.
Donasi ini disalurkan melalui Yayasan Tunas Bakti Nusantara dan Rumah Harapan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang