Suara.com - Sepanjang pandemi, tantangan baru banyak dihadapi oleh berbagai sektor kritis kemajuan bangsa, seperti kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan. Khususnya pada anak, target penanggulangan hambatan kesehatan seperti stunting menjadi semakin terbebani di tengah pandemi.
Padahal, pemerintah sedang mencanangkan target penurunan angka balita stunting menjadi 14% pada 2024.
BKKBN merupakan badan yang telah ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesia sebagai Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting pada 25 Januari 2021 lalu.
Penurunan angka stunting tentu bukan menjadi tanggung jawab satu instansi, melainkan dibutuhkan kerjasama multipihak untuk mempercepat upayanya, terlebih di tengah pandemi.
Maka dari itu, BKKBN dan Danone Indonesia menandatangani nota kesepahaman dan melakukan sinergi program strategis kedua pihak untuk mencegah stunting.
“Tantangan yang serius bagi bangsa untuk menciptakan generasi yang unggul, bahwa kesempatan untuk memetik bonus demografi itu tidak lama, sehingga sekarang negara kita ketika masuk di dalam Window Opportunity itu dibutuhkan generasi yang unggul, yang sehat dan tidak stunting. Itu real betul-betul dibutuhkan dan memang sekarang ini waktunya, karena kalau sekarang ini tidak mendapatkan kualitas SDM yang baik, ketika kemudian kita sudah tersusul dengan kondisi demografi populasi lansia jauh lebih besar, maka permasalahaannya sudah berubah dan tidak bisa lagi dikoreksi apabila ada kekurangan. Maka ini penting sekali dan Bapak Presiden memberi perhatian besar pada kualitas SDM kita," kata Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) ditulis Kamis (8/7/2021).
“Bicara masalah gizi, maka ada hal yang serius, yaitu stunting angka kita masih 27,7 persen, kemudian anemia kekurangan zat besi itu masih sangat dominan padahal anemia ini sangat mudah dikoreksi, tapi kalau kita lihat sekarang ini ibu hamil bisa mencapai 48 persen anemia berdasarkan Riskesdas tahun 2018”, tambah dokter Hasto.
Sebagai salah satu langkah, BKKBN juga memiliki program unggulan yakni program pembangunan keluarga kependudukan dan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Di saat yang bersamaan, Danone Indonesia memiliki payung integrasi program pencegahan stunting dalam payung ‘Bersama Cegah Stunting’. Melalui nota kesepahaman ini, BKKBN dan Danone Indonesia akan melakukan sinergi pada kedua program ini.
Baca Juga: Formasi CPNS 2021 Paling Banyak Peminat: BKKBN dan Kemenkumham
“Melalui visi One Planet One Health, kami percaya bahwa kesehatan bumi dan manusia harus berjalan bersama, termasuk dalam pencegahan stunting. Untuk itu, program Bersama Cegah Stunting hadir untuk membawa intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam upaya pencegahan stunting. Beberapa diantaranya termasuk edukasi gizi dan pola hidup sehat bagi anak usia PAUD, SD, remaja, dan keluarga, edukasi kantin sehat, bantuan akses bersih, serta edukasi publik dan media massa," kata Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto.
Nota Kesepahaman Bersama ini berlaku selama 5 (lima) tahun hingga 2026 dengan dengan yang menyasar masyarakat di berbagai provinsi di Indonesia.
Ruang lingkup kerjasama ini meliputi advokasi, komunikasi, informasi, edukasi serta sosialisasi program, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia, maupun pemanfaatan sarana dan prasarana.
Selain itu, akan dilakukan juga peningkatan penelitian dan pengembangan serta penguatan sistem, data, informasi, intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, maupun pemberdayaan masyarakat.
Sementara bagi program Bersama Cegah Stunting, Danone Indonesia telah dan akan melakukan berbagai upaya edukasi dan intervensi.
Diantaranya adalah edukasi gizi seimbang Isi Piringku untuk Anak 4 – 6 tahun di PAUD, edukasi hidup sehat GESID (Generasi Sehat Indonesia) bagi remaja, edukasi kantin sehat Warung Anak Sehat (WAS), bantuan air bersih Water Access Sanitation and Hygiene (WASH), hingga edukasi keluarga Generasi Bebas Stunting melalui Nutrisi Edukasi Keluarga Menuju Sehat (Gasing Nekmese).
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan