Suara.com - Vaksinasi yang dilakukan saat ini bukan hanya untuk menyelamatkan ekonomi, tetapi vaksinasi juga mengedapankan untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat.
Anggota Komisi XI Keuangan & Perbankan dari Fraksi Gerindra Kamrussamad mengatakan, selama ini pihaknya selalu mengedapankan perkembangan ekonomi namun ada hal yang sangat penting yaitu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri (Isoman) terutama bagi anak-anak.
“Sekarang kita bukan lagi bicara masalah pertumbuhan ekonomi tapi bagaimana kita juga harus bicara tentang anak-anak yang banyak menjadi yatim piatu karena orang tuanya terjangkut covid-19,” kata Kamrussamad, Jumat (30/7/2021).
Dia mencontohkan, seperti yang terjadi di Kutai Barat, seorang anak berusia 10 tahun harus melakukan isoman seorang diri sedangkan ayah dan ibunya sudah meninggal dunia karena terjangkit Covid-19.
Hal tersebut harusnya menjadi perhatian utama. Selain itu ada juga di Madiun dimana ada juga karena ayah dan ibunya sudah meninggal sedangkan putra putrinya tiga orang yang harus menjadi perhatian khusus.
Menurutnya, anak-anak yang fatherless atau motherless tersebut dinilai butuh perhatian dan perlindungan negara, terutama mereka yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Kehilangan kedua orang tua secara tragis memberi tekanan yang tidak ringan terutama pada anak usia balita dan remaja. Sebagian anak tiba-tiba harus menanggung beban hidup sepeninggalan orang tua.
Anak-anak tersebut perlu dukungan psikologis untuk memulihkan traumatiknya. Selain itu perlu jaminan mereka mendapatkan kehidupan yang layak, bantuan pendidikan agar tidak putus sekolah, dan perlindungan agar tidak menjadi korban kekerasan orang dewasa.
Termasuk perlindungan agar anak-anak tersebut tidak menjadi korban perdagangan, adopsi ilegal dan pernikahan di bawah umur.
Baca Juga: Polda Metro Dapat Bantuan Rp2,5 Miliar hingga Ambulans untuk Program Vaksinasi Merdeka
Di sisi lain, anak-anak yang masih memiliki orang tua lengkap pun juga dibayangi oleh potensi gangguan pada masa depannya akibat pandemi. Itu dipicu oleh menurunnya gizi keluarga, kekerasan dalam keluarga yang meningkat, perceraian orang tua, termasuk tekanan belajar daring yang akan terus berlangsung entah sampai kapan.
“Oleh karena itu, vaksinasi bagi anak-anak juga menjadi sangat penting, dan saya sangat menyambut baik aksi vaksinasi untuk anak-anak dan keluarga ini,” tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
Jejak Karier Sri Mulyani Sebelum Jadi Menkeu: Pantas Dicintai Investor Global
-
Daftar Pemegang Saham Terbesar PT Merdeka Gold Resource Tbk
-
Rupiah Ambruk Usai Pelantikan Menkeu Baru, Begini Strategi Obat Kuat dari BI
-
Peduli Pendidikan Rakyat, Pegadaian Berikan Beasiswa Bagi Pengelola Bank Sampah di Seluruh Indonesia
-
Mau Kredit Rumah? Kenali Dulu Jenis-Jenis KPR dan Kelebihannya
-
Pupuk Indonesia Salurkan Paket Beras SPHP untuk Program Gerakan Pangan Murah
-
5 Ide Desain Rumah Lantai 2 Biaya di Bawah 100 Juta, Wujudkan Hunian Minimalis Low Budget
-
9 Link DANA Kaget Terbaru, Rebut Saldonya untuk Tambahan Belanja
-
Serbu Sekarang! Indomaret Banjir Promo Super Hemat Spesial Awal Bulan!
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini! Buruan Klaim Sebelum Kehabisan