Suara.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan program Kita Jaga Kyai sebagai upaya membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19, khususnya di lingkungan pondok pesantren.
Program Kita Jaga Kyai ini terdiri dari dukungan vaksinasi, paket imunitas, paket higienitas, medical check-up, dan dukungan isoman. Peluncuran program ini didorong oleh banyaknya ulama yang wafat akibat terpapar Covid-19.
Berbagai dukungan ini akan diberikan kepada seluruh elemen di pondok pesantren, seperti santri/santriwati dan pengurus ponpes guna mendukung kesehatan para kyai di tengah pandemi.
Program Kita Jaga Kyai diluncurkan di lima tempat sekaligus yakni, Pondok Pesantren Asshidiqiyah Jakarta, Pondok Pesantren Al Islah Semarang, Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, dan Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, pada Senin (2/8/2021).
Program Kita Jaga Kyai inisiasi BAZNAS diluncurkan secara resmi oleh Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin, serta didukung oleh Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, PUI, serta berbagai ormas Islam lain.
Wapres, Ma’ruf Amin menyambut baik dan mendukung penuh program Kita Jaga Kyai yang diinisiasi Baznas bersama pihak-pihak terkait. Wapres menyebut, aksi nyata ini sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan di lingkungan pondok pesantren, seperti para santri, pengurus, serta kyai.
Pasalnya, menurut Wapres per tanggal 7 Juli 2021, berdasarkan data Kemenag sudah ada 605 orang kyai dan ulama serta pengasuh pesantren yang wafat karena Covid-19. Tak hanya itu, para santri juga banyak yang terpapar virus covid-19 di lingkungan pesantren selama pandemi menerpa Indonesia.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahim, Program Kita Jaga Kyai saya nyatakan resmi dimulai dan semoga berhasil dan menjadi amal sholeh. Saya mengapresiasi inisiatif Baznas dan Kemenag yang mendesain program Kita Jaga Kyai ini, salah satu bentuk negara atau pemerintah dalam menjaga dan memelihara kesehatan para kyai serta pengasuh pondok pesantren yang telah berjasa bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Wapres dalam acara Peluncuran Program Kita Jaga Kiai melalui konferensi video dari Istana Wapres, Jakarta, Senin (2/8/2021).
Wapres juga mengapresiasi Baznas yang telah mengoptimalkan dana zakat, infak dan sadaqah (ZIS) serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) untuk kemaslahatan umat terutama dalam penanganan pandemi covid-19.
Baca Juga: Geger Wanita Dikira Kesurupan Saat Vaksin, Ternyata Paksa Nakes Beri Surat Vaksinasi
“Saya mendorong agar Baznas terus dapat memperkuat kapasitas kelembagaannya sehingga pengelolaan ZIS di Indonesia dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, yang mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan terima kasihnya kepada Baznas pusat, daerah, dan LAZ yang terus menghadirkan produk zakat yang sangat brilian. Menurutnya, ini adalah bentuk komitmen nyata dalam mewujudkan tata kelola zakat yang sejalan dengan arah pembangunan nasional.
"Program ini adalah bentuk kepedulian masyarakat zakat terhadap peran dan fungsi para kyai sebagai pilar pertahanan bangsa, semoga program ini dapat memicu dan motivasi dalam mendukung optimalisasi pengelolaan zakat," katanya saat membacakan pernyataan dari Menag.
"Kita patut bersyukur dengan banyaknya terobosan program lembaga pengelola zakat yang memberikan dukungan terhadap keberlangsungan dakwah para kyai dan tentu akan semakin memperkuat langkah para ulama dalam menjalankan fungsinya sebagai pengayom utama dan pewaris Risalah nubuwah," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Baznas, Noor Achmad, mengatakan, program Kita Jaga Kyai merupakan bentuk keprihatinan BAZNAS melihat banyaknya ulama dan tokoh agama yang wafat akibat pandemi. Menurut Noor, Kyai merupakan salah satu garda terdepan dalam mensyiarkan agama yang sudah sepatutnya dijaga bersama agar senantiasa memberi dampak positif bagi bangsa.
“Program ini sejalan dengan program pemerintah, pencapaian herd immunity dapat disegerakan melalui program vaksinasi Covid-19. Lalu untuk mencapai tingkat herd Immunity minimum 70 persen diperlukan kerja keras, di antaranya dengan jemput bola ke komunitas dalam hal ini adalah komunitas pesantren,” kata Prof Noor dalam peluncuran di Pondok Pesantren Al Islah Semarang, Jawa Tengah.
Berita Terkait
-
Selama Agustus 2021, Indonesia akan Dapat Kiriman 45 Juta Dosis Vaksin Covid-19
-
Vaksin Peduli Malang Gelar Vaksinasi Covid-19 Gratis, Cek Cara Daftarnya
-
BIN Gelar Vaksinasi serta Bagikan Sembako dan Vitamin di Tiga Provinsi
-
Gara-gara Hoaks, Sebagian Besar Siswa di Kabupaten Jayapura Belum Vaksinasi Covid-19
-
Ini Strategi Kapolri untuk Bantu Herd Immunity Capai Angka 70 Persen
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Industri Kreatif Indonesia Miliki Potensi Besar, Jakarta IP Market 2025 Siap Digelar
-
Kemenkeu Rekrut 4.350 CPNS Setiap Tahun Hingga 2029, Total 19.500 Pegawai Baru
-
TPIA Kucurkan Rp12,53 Triliun untuk Akusisi SPBU ExxonMobil
-
Pengusaha Biro Umrah dan Haji Ramai-ramai Dipanggil KPK Hari Ini, Ada Apa?
-
CPNS Kemenkeu 2026 Tidak Dibuka untuk Sarjana Non-kedinasan: Hanya Lulusan SMA
-
Kronologi Kader PKB Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi, Cukup Lulusan SMA
-
OJK Awasi Ketat Penyalahgunaan Barang Jaminan di Bisnis Gadai
-
Prediksi Jadwal dan Formasi CPNS 2026: Formasi, Seleksi Administrasi dan Ujian
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Lengkap 17-20 November 2025, Surganya Diskon!
-
Soal Isu Merger dengan GOTO, Presiden Grab: Ngapain? Pertumbuhan Kami Lagi Bagus di Indonesia!