Suara.com - Pandemi covid-19 sudah berlangsung setahun lebih dan membawa dampak ke sektor ekonomi kreatif dan industri pangan di Indonesia.
Keterbatasan karena pembatasan jalur transportasi membuat banyak orang terpaksa terisolasi di rumah dan daerahnya masing-masing.
Professor Patricia Rayas Duarte dari Oklahoma State University memberikan gambaran bahwa semasa dan paska covid-19 preferensi konsumen akan berubah dan tren industri pangan harus juga mengikuti untuk bisa bertahan.
Di balik itu, sebenarnya ini merupakan waktu bagi industri lokal memenuhi kebutuhan warga.
Ketua Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Professor Umar Santoso, memberikan pandangan bahwa pandemi adalah saatnya untuk Indonesia justru akan bisa menunjukkan potensi pangan dan agroindustri lokal.
Professor Umar juga menyebutkan bahwa teknologi pangan memiliki peranan penting untuk memperkuat pangan dan pertanian Indonesia di masa pandemi.
Penguatan teknologi pangan masa pandemi tidak hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tapi akan jadi modal untuk Indonesia merambah pasar global.
Paparan Professor Patricia Rayas Duarte dan Professsor Umar Santoso tersebut ditampilkan dalam International Conference of Food Agriculture and Natural Resources 2021 pada tanggal 4-5 Agustus 2021 yang diselenggarakan oleh Swiss German University bersama FANRES International Network.
Konferensi ilmiah ini juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Deputi Pengembangan Riset dan Pengembangan BRIN Ismunandar, dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi.
Baca Juga: Jawa Barat Kehilangan 100 Ribu Petani, Ketahanan Pangan Terancam?
Dr.rer.nat Filiana Santoso, Rektor Swiss German University mengatakan, Swiss German University berfokus pada penelitian-penelitian yang memiliki dampak luas ke masyarakat.
"SGU mendorong dosen dan mahasiswa untuk berkolaborasi bukan hanya di level nasional, tapi juga dengan mitra internasional untuk menghasilkan karya inovatif yang mendorong berkembangnya produk berbasis bahan lokal, untuk pemberdayaan masyarakat dalam situasi pandemi ini,” kata Filiana, Rabu (4/8/2021).
Konferensi ini bertujuan untuk menjadi wadah forum diskusi mengenai pengembangan dan inovasi terkini di bidang pangan dan sumber daya alam dalam pemberdayaan pertanian lokal untuk pasar global di masa pandemi.
Mengundang 15 pembicara internasional dari Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan juga Diaspora Indonesia untuk membawakan presentasi mengenai inovasi inovasi mengenai pangan dan sumber daya alam.
Acara ini didukung oleh Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia dan Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia dan disponsori oleh PT Sewu Segar Primatama (Re-Juve), PT Deltomed Laboratories, dan PT Kaltim Methanol Industri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Harga Emas Antam Anjlok, Rp8.000 Per Gram! Investor Emas Wajib Tahu
-
Duet Emiten Aguan-Salim Putar Otak Genjot Penjualan Rukan