Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, penyediaan infrastuktur.
Reformasi birokrasi dan transformasi ekonomi adalah empat elemen penting bagi suatu negara agar mampu menghindar dari middle income trap.
“Indonesia saat ini adalah middle income country. Dan kita semua tahu di dalam pengalaman lebih dari 190 negara di dunia ini mayoritas mereka berhenti di middle income country. Artinya ada fenomena yang disebut middle income trap,” kata Sri Mulyani dalam acara webinar CSIS Indonesia, Rabu (4/8/2021).
Sri Mulyani menyebut, tidak banyak negara di dunia ini yang bisa menembus jebakan itu. Kurang dari 20 negara yang bisa melompat dari middle income country ke high income country. Maka hal ini bisa menjadi peringatan bagi Indonesia agar lebih siap menghadapinya.
"Negara yang mampu untuk menginvestasikan dan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia identik dengan negara yang terus meningkatkan produksi dan inovasi. Itu adalah fungsi untuk naik menjadi high income country,” tegasnya.
Penyiapan SDM yang berkualitas itu meliputi pedidikan, kesehatan dan jaminan sosial. Menkeu mengatakan, APBN menaruh perhatian besar pada tiga hal itu.
Anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN merupakan suatu bukti komitmen perhatian pemerintah agar Indonesia memiliki generasi muda yang cerdas, berwawasan luas dan berpendidikan.
Bidang kesehatan dan jaminan sosial juga mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah.
Pada saat pandemi ini, anggaran kesehatan meningkat secara signifikan untuk penanganan kesehatan. Selain itu, jaminan sosial juga dilakukan melalui berbagai program prioritas.
Baca Juga: Panpel hingga Peserta Liga 1 2021/2022 Wajib Vaksin Covid-19
Selanjutnya, elemen kedua untuk menghindari middle income trap adalah infrastruktur. Menkeu pada kesempatan itu menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang tepat dan berkualitas baik.
Di samping itu, tersedianya sumber pembiayaan yang berkelanjutan juga penting dalam upaya pembangunan infrastrukur tersebut.
Skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) telah mulai dikembangkan pemerintah beberapa tahun terakhir untuk mengundang partisipasi pihak swasta dalam pembangunan infrastuktur.
“Kami telah melakukan banyak hal di Kementerian Keuangan dalam mendesain KPBU ini. Kementerian Keuangan bahkan sudah menghasilkan beberapa special mission vehicle seperti PT SMI dan PT PII yang memberikan penjaminan pinjaman dan bahkan technical assistant pada daerah maupun kepada proyek-proyek yang sifatnya KPBU,” katanya.
Ketiga, dia menyebut bahwa negara yang bisa menembus middle income trap adalah negara yang memiliki institusi yang efisien, lincah, dan memiliki performa bagus berdasarkan tata kelola yang baik. Maka, ia menekankan pentingnya reformasi birokasi.
“Reformasi institusi dan birokrasi ini sangat sulit karena tidak seperti membangun jembatan yang bisa dilihat secara mudah kasat mata oleh masyarakat, namun memilik dampaknya luar biasa. Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang baik, efisien, ataukah masyarakat dan dunia usaha tidak diberati oleh regulasi dan birokrasi yang tidak efisien,” lanjutnya.
Berita Terkait
-
Panpel hingga Peserta Liga 1 2021/2022 Wajib Vaksin Covid-19
-
Data Covid-19 Sepekan: Positivity Rate dan Kasus Kematian Masih Tinggi
-
Vaksinasi Massal Picu Kerumunan, Bobby Nasution Tegaskan Pemkot Medan Tak Terlibat
-
Sudah Sembuh Tapi Masih Positif Covid-19 dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
-
Luhut Sebut Sulit Capai Herd Immunity, Anggota DPR: Betul karena Efikasi Vaksin Menurun
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini